Nggak kerasa ya puasa Ramadan sudah masuk minggu-minggu terakhir. Dan sepekan ke depan sudah menyambut Hari Raya. Walau suasana pandemi, tentunya tak ingin melewatkan merayakan hari lebaran bukan?
Biasanya menjelang lebaran akan ada banyak persiapan di rumah. Mulai dari membersihkan sudut rumah hingga salah satu yang tak boleh ketinggalan adalah menyiapkan aneka makanan khas lebaran di rumah masing-masing. Saya yakin kalian di rumah pasti punya setidaknya dua makanan wajib yang selalu hadir di meja saat lebaran.
Apa saja makanan wajib khas lebaran yang pasti selalu ada di meja saat lebaran? Di antaranya adalah berbagai kue kering wajib seperti nastar, putri salju, dan kastengel. Tradisi kue kering seolah wajib ada dan tersedia di setiap rumah yang akan dikunjungi saat silaturahmi.
Entah dari mana hadirnya kue kering di tengah suasana lebaran. Namun, seseorang pernah bercerita ke saya kalau kue kering merupakan hasil percampuran budaya yang dibawa ke Indonesia. Orang-orang dari bangsa lain membuat roti, namun sayangnya pada masa tersebut, memanggang kue bukan perkara yang mudah. Salah satu kesulitan yang harus dihadapi dalam memanggang kue adalah penentuan suhu dalam oven yang akan digunakan.
Saat itu kue dibikin dalam versi kecil dengan warna coklat keemasan. Salah satu negara yang ikut mempopulerkan kue kering adalah wilayah daratan eropa. Makanan ringan ini menjadi makanan yang disajikan untuk kelas menengah. Kepopuleran kue kering makin berkembang karena kue kering bisa tetap awet dalam waktu yang lama.
Beberapa waktu lalu saya foto produk jualan teman saya yang berjualan kue kering yakni nastar, putri salju dan kastengel. Saya pun selain memotret produknya juga berkesempatan untuk mencicipi rasa kue kering buatannya.
Nastar
Nastar berasal dari bahasa Belanda, yang diartikan sebagai tar nanas. Kue ini terinspirasi dari kue pie dengan isian buah apel dan blueberry. Namun karena di Indonesia masih sulit menemukan blueberry sehingga digantikan dengan menggunakan buah nanas yang tumbuh di negara tropis.
Kreatifitas orang kita membuat kue kering ini memiliki bentuk lebih kecil dibanding pie. Bentuk kue isi selai nanas ini dibikin bulat agar lebih mudah dimakan dalam satu suapan. Nastar sendiri memiliki makna. Bagi orang Tionghoa, hadirnya nastar menjadi penanda rezeki karena simbol nanas sebagai warna keberuntungan. Manis dan lembut nanas menjadi perekat hubungan.
Kualitas nastar menjadi penentu akan lanjut dimakan atau tidak saat silaturahmi. Nastar yang bagus memiliki tekstur yang renyah dan lembut. Apalagi kulitnya tidak retak.
Putri Salju
Kue putri salju salah satu kue yang suka bikin saya batuk kalau dimakan terburu-buru. Serbuk gula putih yang suka menempel di tenggorokan memang bikin gatal. Bentuk kue putri salju ini berbeda-beda sesuai selera si pembuat. Mayoritas dibentuk bulan sabit kecil atau bulat karena mudah dalam membentuknya.
Salah satu ciri dari kue ini karena menjadi identik dalam perayaan Natal yang serba putih. Bubuk gula putih yang manis dan dingin memberikan sensasi tersendiri saat dikulum dalam mulut. Taburan bubuk putih inilah yang memberikan surga nikmat. Kue putri salju harusnya memiliki tekstur yang lembut sehingga saat di mulut langsung pecah.
Kastengel
Saya pernah membuat adonan kastengel, ternyata diperlukan alat khusus untuk mencetak kastengel dalam bentuk stik kecil. Kastengel sendiri memiliki arti, Kaas berarti keju, sedangkan stengels berarti stik atau batang.