Kini belanja menjadi kegiatan yang menyenangkan, bukan? Selama pandemi di rumah saja, sudah berapa banyak barang belanja yang kalian check out? Apalagi kalau marketplace sudah mengeluarkan beragam promo mulai dari gratis ongkos kirim dan potongan cashback yang akan bikin dompet meronta-ronta menangis ingin beli. Seperti terkena hipnotis, jari pun langsung klik ke pembayaran. Buy Now or Cry Later.
Istilah lebih baik beli sekarang daripada nanti kehabisan adalah tepat. Setiap orang tentu punya naluri untuk berbelanja sebagai hobi. Apalagi kalau dia penggila barang tertentu rasanya belum puas kalau tidak melengkapinya. Saya pun terkadang begitu, ketika ada satu barang yang sudah disukai, rasanya ingin segera dibawa ke meja kasir untuk dibawa pulang.
Belanja Online is The New Normal
Am I right? Kalau dulu kita merasakan belanja lebih baik datang langsung ke toko. Mungkin ini masih berlaku untuk sebagian orang. Dengan kita berbelanja datang langsung ke toko maka kita secara tidak langsung akan merasakan kepuasan, yakni bisa melihat barang. Kualitas barang dengan cara kita menyentuhnya membuat kita yakin untuk memutuskan membeli. Tidak semua orang memiliki keyakinan untuk membeli tanpa melihat barang langsung.
Namun, apa jadinya kalau barang yang kita cari ternyata tidak tersedia di toko? Alternatif yang bisa kita lakukan adalah lewat belanja online. Dengan kita belanja online seperti menghubungkan kita dengan orang lain yang berada di kota lain juga.
Misalnya ketika saya hendak berbelanja untuk keperluan alat foto, maka saya lebih memilih berbelanja di toko yang ada di Jakarta atau Jawa. Sebab, toko kamera di Palembang masih terbatas dari jumlah produk dan variasi.
Saya merasakan perubahan saat ini untuk berbelanja lebih baik dilakukan secara online. Sebab kita tidak perlu repot untuk keluar rumah, cukup lewat ponsel dan buka marketplace atau toko kesayangan maka kita sudah bisa berbelanja dari mana saja.
Namanya belanja online, kita tidak bertemu secara langsung dengan penjual. Semua transaksi dilakukan berdasarkan itikad baik. Akan tetapi, bukan berarti kita meremehkan semua hal saat berbelanja online. Sebagai konsumen, kita juga perlu teliti sebelum membeli terutama kalau hendak membeli barang yang digunakan sebagai kado.
Beberapa kiat ini bisa kamu ikuti saat hendak berbelanja online :
1. Ketahui spesifikasi produk
Paling mudah adalah teliti dalam membaca deskripsi produk yang dijual. Ada ratusan ribu akun penjual yang menawarkan produk. Dan ada ribuan akun penjual yang berniat menipu. Di antaranya kita harus lebih teliti.
Pasalnya, spesifikasi cukup penting saat kamu beli barang seperti baju atau celana. Saat belanja online, kamu harus tahu panjang, lebar, serta bahan yang digunakan oleh pakaian tersebut. Hal ini jadi penting karena kamu tidak bisa mencoba langsung pakaian yang mau dibeli.
Agar ekspektasi tidak terlalu tinggi memang beberapa kasus yang sering terjadi adalah barang tidak sesuai dengan ekspektasi karena salah membaca spesifikasi. Foto produk di toko online bisa membuat kita menjadi keliru.
2. Cek kredibilitas akun penjual
Aksi penipuan yang terjadi saat belanja online adalah dengan cara mengelabui konsumen. Mulai dari membuat akun-akun baru yang berusia baru hingga harga yang lebih murah dari harga asli.
Beberapa kali saya menemukan ada akun toko yang menjual ponsel yang biasanya dijual di atas 10 juta, namun dia hanya menjual sekitar 2 juta rupiah. Itu sudah pasti penipuan. Sehingga jangan salahkan marketplace apabila sebagai konsumen juga tidak mawas diri dalam hal ini.
3. Bijak Dalam Promo
Banyak toko online sekarang memberikan promo potongan harga dalam bentuk persen, cuma potongan harga itu ada batasan belanja. Sehingga kamu harus mengeluarkan uang lebih untuk berbelanja barang yang mungkin saja tidak dibutuhkan. Tetap perhatikan syarat dan ketentuan yang ditawarkan ya, gaes.
4. Bandingkan Harga
Untuk mencari satu produk terkadang tidak hanya satu penjual saja yang menjual. Ada banyak penjual lain yang menjual jenis produk yang sama namun harga bervariasi. Konsumen juga harus lebih teliti dalam memilih harga yang cocok.
Namun, kamu jangan sampai menjadi konsumen Robana dan Rojali ya. Robana itu rombongan banyak tanya, sedangkan Rojali itu rombongan jarang beli. Sudah banyak nanya eh nggak beli. Pedih!
Tidak ada salahnya berbelanja secara langsung maupun online. Keduanya sama saja, apalagi untuk saat ini kita memang harus cepat beradaptasi dengan situasi dengan belanja dari rumah saja. Semua sektor bisnis pun beralih ke digital. Jadi, benarkah kalau belanja online is the new normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H