Beberapa hari lalu, Salman menghubungi saya untuk mengajak talkshow lewat live di Instagram. Ide talk show sambil ngabuburit dengan bercerita tentang tips fotografi kuliner saat traveling.Â
Salman sama seperti saya, blogger yang menulis cerita perjalanan dan kuliner. Dia sendiri berinisiatif untuk berbagi dengan teman-teman yang lain, saya gayung bersambut karena tak ada salahnya berbagi pengalaman dan ilmu bersama teman-teman dekat.
Saat ini satu-satunya cara agar kita bisa tetap terhubung adalah dengan memanfaatkan teknologi digital. Tanpa harus bertemu secara fisik, masih tetap bisa bertukar informasi walau tidak berjumpa. Masing-masing kita diam di rumah saja, bisa sambil tiduran, memasak, makan dan lainnya. Bukankah ini menarik?
Jangan Lelah untuk Belajar Fotografi
Sebagai travel blogger pastinya saya juga harus melatih diri supaya punya kualitas foto baik. Sewaktu saya traveling, saya pun juga belajar bagaimana bisa mendapatkan foto traveling yang baik agar foto tersebut setidaknya bisa memberikan informasi untuk pembaca saya.Â
Setidaknya bagi saya sendiri bisa memuaskan mata saya dulu. Barulah saya sajikan buat kalian sewaktu membaca di blog atau scroll timeline lewat Instagram @deddyhuang dan @kokocarimakan.
Ngabuburit Dua Jam
Pertanyaan demi pertanyaan terus dilontarkan oleh Salman untuk saya. Sebagai yang juga memiliki kesamaan dalam hal membuat konten, tentunya kita tidak bisa berkerja sendiri dalam hal membuat konten. Walau saya dan Salman berbeda domisil, saya di Palembang dan dia di Jakarta, ternyata mengobrol lewat video cukup mengasyikkan.
Kenapa suka banget berburu kuliner pada saat traveling ke luar kota atau keluar negeri?
Bagi saya, traveling itu komplit sekali. Sewaktu jalan-jalan selain melihat bangunan atau tempat yang ingin kita kunjungi sudah pasti kita akan mencoba kuliner. Sehingga hubungan antara jalan-jalan dan kuliner saling berhubungan erat. Tentu saja rasanya sayang sekali kalau kita sudah traveling cuma tidak mencoba salah satu kuliner andalan di kota tersebut bukan?
Biasa dapat rekomendasi kuliner dari siapa? Follower? Teman? Saudara?
Biasanya saya dapat referensi dari teman-teman sesama blogger di daerah tersebut. Mereka suka kasih saya rekomendasi tempat kuliner khas yang menarik buat dicoba. Kalau pun nggak ada biasanya saya riset terlebih dahulu.
Apa kuliner yang paling disukai sejauh ini? Baik di Indonesia atau Luar Negeri?
Pada dasarnya saya senang mencoba kuliner baru yang unik, baik itu street food ataupun restoran. Namun masing-masing punya takaran porsi yang bisa saja ditelusuri semua, bisa juga tidak. Cuma ketika saya traveling, biasanya saya mencari sendiri.Â
Contohnya ketika jalan-jalan ke Macao bareng Kompasiana, saya dan mas Zulfikar mencari makanan halal di Macao. Syukurlah bisa ketemu. Bagi saya menemukan makanan halal di Macao seperti hidden gems. Ternyata tempat makan itu milik orang Indonesia yang sudah lama menetap di Macao. Ulasannya sudah pernah saya tulis di sini.
Apa saja yang harus diperhatikan pada saat mulai foto kuliner?
Pertama kali adalah melihat tujuan mencari kuliner tersebut untuk apa. Soalnya kuliner menjadi selera masing-masing, ada yang ingin kuliner pergi ke restoran namun ada juga yang ingin mencari makanan pinggir jalan. Ketika hendak foto kuliner bisa memainkan sudut pengambilan gambar dan menonjolkan tekstur makanan.Â
Terakhir adalah ketika ingin mengambil foto, sebenarnya ada etika foto tidak tertulis yang harus kita tahu. Etika foto ini bertujuan agar kita tidak mengganggu orang lain ketika memotret di luar ruangan atau pada saat di restoran. Sudah pernah saya ulas mengenai etika foto ini di blog.
Perlu nggak menggali informasi sedetail-detailnya pada saat sebelum berburu kuliner?
Tentu saja perlu. Ketika ingin mencari konten kuliner biasanya saya mencari dulu gastronomi agar saya tahu rasa, bahan baku dan sejarah. Jika semuanya dapat bisa menambah wawasan kita. Ketika saat foto, baiknya juga memperhatikan situasi sekitar agar foto kuliner tersebut lebih bercerita.
Menurut Koh Deddy, Kamera apa sih yang terbaik untuk foto kuliner?
Kamera terbaik buat foto kuliner ya kamera yang kita punya saat ini. Baik menggunakan kamera ponsel atau kamera digital. Hanya perlu memaksimalkan alat yang kita ada.
Tahapan untuk foto kuliner seperti apa?
Pertama, perhatikan kondisi sekitar meja. Jika ada bagian yang kotor bisa dibersihkan dulu. Kemudian, foto dengan kondisi cahaya yang cukup terang agar hasil foto jadi lebih jernih. Selanjutnya, bisa memainkan sudut pengambilan gambar.
Tips foto kuliner agar bagus dan informatif
Sebuah foto kuliner akan berhasil ketika orang yang melihat ikut bergerak merasa ngiler dan ingin mencicipi. Sehingga lewat gambar menjadi terwakilkan pesannya. Selain itu caption berisi informasi mengenai kuliner juga akan membantu orang yang membaca.
Tetap Kreatif Disaat Pandemi
Beberapa pertanyaan dari 130 penonton juga tidak kalah serunya. Satu persatu ada yang saya coba jawab, namun ternyata keterbatasan waktu juga harus berpisah. Durasi live talk show antara saya dengan Salman berkisar 2 jam. Waktu yang cukup efektif untuk menunggu ngabuburit sambil menyiapkan menu berbuka puasa bukan?
Untuk teman-teman yang sempat menonton kegiatan kami kemarin, semoga saja bermanfaat dan bisa dicoba ketika sedang berburu kuliner. Ditunggu acara live selanjutnya dengan topik serupa.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H