Endorser Marketing atau Influencer Marketing kian dilirik pasar
Biasanya nilai dari produk atau jasa akan disesuaikan dengan tawar menawar dari endorser. Misalnya, ketika saya menerima review walau itu bukan berbayar namun diberikan produk yang harganya cukup bisa dijual kembali atau saya suka produknya.
Bisa juga produk tersebut adalah brand favorit kita maka ketika bisa mengulasnya adalah suatu kebanggaan tersendiri.
Endorser yang asyik tentunya bisa membantu membangun trust dan loyalty brand.
Setiap orang dapat yang menjadi endorser adalah yang memberikan pengaruh sesuai dengan gaya hidupnya.
Namun, yang menonjol adalah keunikan dari endorser. Sebagai pemilik bisnis dapat mencari endorser sesuai dengan karakter produk/jasa yang kalian tawarkan.
Singkatnya, kalau dia adalah food enthusiast yang membahas kuliner maka selayaknya kamu tawarkan adalah produk kuliner. Bukan aji mumpung melihat angka follower lalu menawarkan untuk mempromosikan produk kecantikan atau online shop.
Sebaliknya juga begitu. Walau ini sering terjadi tapi sah-sah saja namanya rejeki orang. Hanya menjadi kurang tepat sasaran.
Beberapa kelompok endorser yang dapat digunakan sesuai dengan persona mereka masing-masing. Persona ini bisa dilihat dari minat dan gaya hidup yang biasa ditampilkan di media sosial.
1) Selebriti.
Kelompok selebriti memiliki audiens yang lebih banyak karena seorang selebriti memiliki pengikut yang banyak. Kelompok selebriti ini bisa termasuk publik figur yang sering tampil di layar kaca.