Satu pesan masuk dari Melati, bukan nama sebenarnya, ke direct message Instagram saya. Dia kesal karena cara saya memberi jawaban untuk orang yang bertanya tempat wisata di Palembang. Saya menyarankan agar naik transportasi online saja selama di Palembang. Baginya, jawaban tersebut tidak membantu bagi seorang solo backpacker yang datang dari luar.
Lantas, tak berapa lama dia mengirimkan potongan bentuk format jawaban yang menurutnya membantu. Saya membaca kembali bentuk jawaban yang dia maksud. Lalu, saya tersenyum sendiri.Dua pertanyaan yang berbeda akan membuat penafsiran berbeda. Satu pertanyaan bertanya transportasi untuk mengunjungi tempat-tempat wisata kekinian di Palembang tanpa menyebutkan lokasi persis. Dengan pertanyaan lain, jika ingin ke Gambir naik Transjakarta dari Sudirman ke arah mana ya?
Melihat dari Kacamata Orang Lokal
Sebagai kota tertua di Indonesia, saya sepakat kalau aset dari kota Palembang adalah nilai sejarah dan kuliner. Dua hal ini yang masih menarik ditawarkan untuk wisatawan yang datang ke Bumi Sriwijaya.
Gambaran kota Palembang yang dialiri oleh Sungai Musi sempat mendapat julukan "Venesia dari Timur" memang menonjolkan kehidupan masyarakat yang hidup dan tinggal di pinggir Sungai Musi. Namun, perlahan wajah Palembang telah berubah menjadi kota berkembang hingga sekarang. Faktanya, miris jika bertanya mengenai tempat wisata Palembang yang masih layak dikunjungi, apalagi bertanya tempat kekinian. Yang cagar budaya sendiri saja sudah ada yang dihancurkan.
Wajar Melati kesal sebab dia melihat dari kacamata sebagai traveller. Tentu bagi traveller menginginkan sebuah pengalaman yang dirasakan sendiri. Saya pun juga kalau sedang traveling ke kota baru juga ingin mencoba transportasi baru.
Namun, sebelum saya mencoba transportasi biasanya saya mencari info dengan bertanya ke teman orang lokal. Apakah aman, nyaman dan jarak tempuh dari hotel apakah dekat dan tidak menyusahkan saya capai. Jika orang lokal tersebut menyarankan hal lain tentunya mereka alasan sendiri. Ini pun yang saya posisikan ketika ada teman yang datang ke Palembang.
Akses Transportasi Umum di Palembang Belum Luas Jangkauan
Transportasi di Palembang unik. Angkutan umum seperti bus dan angkot memang ada. Hanya saja untuk kita yang sedang dikejar waktu, saya rasa naik angkutan umum bukan menjadi solusi selain jenis angkutan ini baru jalan ketika mobil sudah terisi penuh penumpang.
Beberapa lokasi tempat wisata memang tidak dilewati jalur transportasi umum, bahkan ada yang jaraknya jauh karena sudah masuk kecamatan baru. Saya beri contoh jika kamu ingin mengunjungi objek wisata Al Quran Raksasa yang ada di Gandus. Maka, kamu tidak bisa menggunakan kendaraan umum sebab memang tidak ada angkot dan bus yang melewati rute ke sana. Solusinya adalah menggunakan taksi online jika ingin tarif lebih hemat.
Tapi bukannya di Palembang sudah ada jalur LRT? Perlu diketahui bahwa jalur LRT Palembang hanya melalui titik pusat kota dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Stadion Jakabaring. Tadinya jalur LRT ini dibangun karena untuk memudahkan akses kontingen dan pejabat pada saat Asian Games 2018 lalu. Sayangnya, tempat wisata Palembang sendiri tidak dekat dan atau dilalui oleh LRT. Solusinya?
Alternatif Transportasi Terbaik di Palembang
Keputusan ada di tangan traveller ketika datang ke Palembang. Jika ingin mencoba naik transportasi umum seperti angkot, bus atau TransMusi yang range waktunya tidak bisa ditentukan kapan datang. Kekurangannya apabila kamu kurang mengenal rute daerah mungkin bisa sedikit merepotkan dan menghabiskan waktu Anda hanya mencari jalanan.
Namun, ada transportasi tepat kalau ingin mengunjungi tempat wisata Palembang yaitu menggunakan jasa Grab yang sudah ramai di Palembang. Kita tinggal menentukan tempat yang akan dikunjungi hingga titik penjemputan. Sesederhana itu saja.
Sejauh ini menjadi konsumen setia Grab adalah pilihan tepat sebagai aplikasi untuk semua. Benar-benar menjadi super app yang menolong setiap aktivitas saya. Ada banyak layanan jasa Grab yang sudah menemani aktivitas saya. Mulai dari GrabBike, GrabCar, GrabFood, GrabDelivery hingga kebutuhan hiburan seperti hotel, tiket bioskop, membayar bill dan membeli pulsa.
GrabBike Penolong Menuntaskan Masalah
GrabBike adalah sebuah transportasi modern yang sekarang mungkin sangat membantu dan memudahkan kita untuk mencari kendaraan umum yang jauh lebih cepat, serta menjangkau hingga ke pelosok. Saya dan kamu sebagai penumpang Grab menjadi lebih banyak keuntungannya dengan adanya GrabBike.
Saya merasakan kendala saya dapat dituntaskan dengan adanya Grab. #AplikasiUntukSemua Misalnya, lokasi rumah saya yang berada di pelosok cukup sulit untuk dijangkau transportasi ojek yang konvensional belum lagi yang main tembak harga. Akhirnya, saya memilih memakai Grab dengan tarifnya yang murah serta tidak repot lagi harus pergi ke pangkalan ojek terlebih dahulu.
Benar-benar mempersingkat waktu saya dan menjadi solusi kalau terjebak kemacetan dengan harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan Grab, bahkan kalau berlangganan masih mendapat harga diskon lagi. Makin menarik bukan.
Menolong Saya untuk Berbakti pada Orang tua
Ibu saya yang tidak bisa mengendarai motor dan mengoperasikan smartphone untuk memesan Grab. Saya bisa menggunakan layanan transportasi online Grabbike ini supaya driver bisa menjemput ibu saya kemanapun dia ingin tanpa perlu takut kalau nanti ojek online itu akan "menembak" harga ketika yang naik adalah ibu saya. #AplikasiUntukSemua
Biasanya ibu akan menelepon saya untuk meminta dipesankan Grab. Saya tinggal memesan sesuai titik penjemputan. Sering kali ibu bercerita bagaimana dia terbantu dengan Grab. Kadang ibu bercerita bagaimana suka duka driver yang mengantarnya selamat sampai tujuan. Apalagi kalau ibu mendapat driver adalah seorang perempuan. Pernah ibu bercerita kalau driver perempuan tersebut sangat terbantu menjadi mitra Grab karena dapat membantu ekonomi di rumahnya. Saya sebagai anak juga sangat terbantu dengan adanya Grab yang punya banyak layanan.
Menariknya lagi, ketika ibu sedang tidak ingin memasak, maka dia tinggal perintahkan saya untuk memesan lewat Grab Food. Apalagi kalau saya bilang kalau lagi dapat voucher promo GrabFood, ibu saya langsung senang mendengar kata voucher. Ibu tinggal menyebutkan nama tempat makanan yang ingin dia makan dan saya tinggal memesan dan membayar. Siapa yang berani melawan perintah ibu? Takut saya kalau nanti dikutuk jadi batu seperti Malin Kundang.
Takut Nyasar di Palembang? Sewa Mobil saja
Karena itu lah alasan saya merekomendasikan Melati dan teman lainnya kalau selama di Palembang lebih baik menggunakan Grab karena #SelaluBisa mudah dan harga terjangkau. Kemudahan ini berdasarkan karena Grab dapat menjangkau hingga daerah pelosok kota Palembang.
Liburan biasanya jadi cara orang-orang untuk melepas penat dari rutinitas dan pekerjaan sehari-hari. Ketika liburan dengan mengunjungi beberapa tempat wisata menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu liburannya mendapatkan pengalaman baru. Terkadang saya tidak ingin membuang waktu dengan mencari tempat karena waktu liburan juga singkat, sehingga dimaksimalkan dapat menuntaskan rasa penasaran.
Justru kalau butuh transportasi yang bisa disewa per hari maka Grab juga menyediakan GrabRent yang bisa disewa sesuai jam. #AplikasiUntukSemua Mulai dari 4 jam, 6 jam dan 8 jam dengan tarif yang terjangkau. Bagi pelancong seperti Melati tentunya dengan menyewa mobil akan lebih aman untuk berkeliling ke objek wisata yang ada di Palembang.
Grab, Satu Aplikasi untuk Semua
Hari gini masih nekat bawa kendaraan sendiri? Belum lagi dibuat bingung mencari parkir di lahan yang kian sempit, hingga was-was kalau pulang malam. Tidak heran kan, jika makin banyak orang yang mengandalkan transportasi online seperti Grab, yang memberikanmu banyak pengalaman perjalanan menyenangkan.
Menggunakan kendaraan umum memang solusi bagi masyarakat terutama yang tinggal di daerah kota. Sedangkan, untuk kita yang tinggal di daerah pinggiran, Grab adalah solusi.
Kamu nggak perlu harus menunggu di pinggir jalan karena dapat memantau pergerakan driver lewat aplikasi yang sudah disediakan. Tidak perlu lagi menghafal rute-rute di jalanan karena driver sudah sigap dengan penunjuk jalan agar kita tinggal duduk manis di motor tanpa khawatir harus nyasar ke tempat tujuan.
Selain resiko capek dan bete saat macet, kita juga tidak perlu bingung untuk mencari tempat parkir yang semakin sempit atau was-was kalau pulang malam. Menggunakan Grab sudah paling tepat solusinya. Pagi, siang, malam, GrabBike dan GrabCar bisa diandalkan yang siap dipesan kapan dan dimana saja untuk perjalanan lebih aman dan nyaman. Mengingat faktor keamanan di Palembang, saya katakan tidak sepenuhnya aman dan nyaman. Namun tetap harus berhati-hati agar barang berharga kita tidak hilang saat liburan.
Kuncinya ketika ingin berkunjung ke Palembang, tentukan tempat wisata yang ingin dikunjungi. Kemudian, sesuaikan dengan jarak akomodasi terdekat. Terakhir, instal aplikasi Grab dan gunakan sebagai transportasi terbaik bagi solo backpacker di Palembang. #AplikasiUntukSemua ini punya tarif terjangkau, sebab salah satu pengeluaran terbesar saat traveling atau sehari-hari adalah transportasi. Grab juga menawarkan solusi sehari-hari seperti pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital.
Karena pengalaman menyenangkan menggunakan Grab nggak hanya berhenti di saya saja, maka itu alasan saya menyarankan Grab sebagai transportasi terbaik bagi solo backpacker di Palembang untuk kamu. #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H