Setiap hari saya selalu berganti kendaraan, biasanya sih motor. Jasa transportasi daring memang sangat membantu saya dan kamu mengantarkan sampai tujuan. Termasuk saat lapar tinggal keluarkan ponsel dan pesan makanan.
Pagi ini, tidak biasanya orderan ojol (baca : ojek online) datang lebih cepat karena jaraknya dekat. Di perjalanan menghindari jalanan berlubang, dia mulai mengajak saya mengobrol.
"Cuaca sudah mulai panas ya mas," seru saya. Sepekan ini cuaca memang tidak biasanya. Suhu panas bisa membuat jadi migrain bagi kita yang beraktivitas di luar ruangan.
"Ya mas. Moga-moga aja nggak terlalu panas. Gak kuat apalagi puasa. Ujian bener," balasnya sambil tertawa.
Bagi saya yang non muslim dan tidak berpuasa tentu bukan menjadi halangan karena saya bisa kapan saja untuk menuntaskan nafsu makan dan minum. Cuma tidak untuk teman saya yang muslim, terutama para pekerja yang harus di luar ruangan
Sepanjang perjalanan menuju tempat tujuan, saya mendapatkan tips bugar selama puasa ala ojol. Siapa tahu juga bisa bermanfaat untuk kalian yang berpuasa dan aktivitas sepanjang hari di luar ruangan.
Asupan Makanan Bergizi
Tubuh kita sebenarnya gampang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan saat puasa. Wajar ketika awal puasa kita menjadi lemas karena masih beradaptasi. Setelah itu tubuh akan mulai membaca kebiasaan baru yaitu tidak akan mendapat asupan karbohidrat sampai waktu berbuka puasa.
Jadi menurut si abang ojol, saat sahur lebih banyak konsumsi makanan karbohidrat yang kompleks supaya menjadi sumber energi lebih lama. Tubuh juga bisa tahan berjam-jam sebelum buka puasa. Bisa jadi sayuran, buah, dan kacang-kacangan. Dalam hati saya mau bilang, ya kali bang kalau dia masih ada orang yang masak. Coba kalau dia sendiri? :p
Asupan Buah
Selesai sahur, setidaknya ada satu jenis buah yang dikonsumsi sebagai vitamin. Paling simpel itu adalah vitamin C karena berperan sebagai sistem daya tahan tubuh.
"Kalau nggak ada buah-buahan gimana, mas?" tanya saya.
"Ya beli, bambang!"