"Abis jalan, dek?" tanya dia membuka obrolan sambil melajukan kecepatan motor. Situasi lalu lintas Palembang menjelang magrib tidak terlalu padat sehingga ruas jalan santai.
Kami mengobrol sepanjang perjalanan. Namanya Pak Adriansyah, beliau sudah cukup lama jadi driver GO-JEK. Sepanjang perjalanan di atas motor terasa nyaman sekali, apalagi mendengar cerita pengalaman Pak Adriansyah selama menjadi driver GO-JEK. Banyak suka duka yang kadang tidak diketahui oleh banyak orang.
"Tadi dari GO-FOOD Festival itu, kak. Penasaran cicip makanan kekinian."Â
Pak Adriansyah ketawa mendengar jawaban saya. "Sekarang banyak orang jualan di GO-FOOD, dek. Apalagi untuk mereka usaha rumahan, tinggal daftar di GO-JEK terus bisa jualan," lanjutnya bercerita.
Kultur orang Palembang rada unik. Tren kuliner kekinian masih diminati, namun biasanya paling bertahan sekitar 3 bulan. Lewat dari situ para penjual akan memikirkan jenis makanan baru yang bisa mendatangkan keuntungan. Maka tidak heran es kepal milo mudah sekali kalian jumpai di ruas jalanan Palembang.
Saya melihat viralnya kuliner kekinian juga terbantu oleh promosi yang dilakukan GO-FOOD. Tidak jarang GO-JEK memberikan promo atau voucher agar dapat menarik pelanggan baru mencoba.
"Kak, pernah ngerasa ngiler nggak sih waktu beliin orang lain makanan? Padahal kita sendiri mungkin belum pernah cicip," tanya saya lagi.
"Ya pernah lah, dek. Kadang kalau kakak ada duit lebih pernah beli juga buat tahu rasa," ujarnya menyebutkan nama-nama makanan kekinian baru yang ada di Palembang. Pembicaraan kami harus selesai. Pak Adriansyah telah mengantarkan saya ke rumah dengan selamat. Â Ternyata teknologi itu bisa membuat kita menjadi malas untuk bergerak namun bisa juga membantu keterbatasan orang untuk menjangkau lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H