Ketika datang ke Palembang, teman-teman saya biasanya bertanya wisata apa saja yang dimiliki oleh Bumi Sriwijaya ini. Selain bisa menelusuri wisata sejarah mulai dari Kerajaan Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang Darussalam. Salah satu yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Palembang tentunya wisata kuliner.Â
Nama-nama makanan enak Palembang seperti pempek dan pindang sudah pasti masuk dalam daftar makanan yang wajib dicoba. Setelah puas berkeliling Palembang mulai dari Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, termasuk wisata sejarah dan religi. Maka saya ingin merekomendasikan kalian untuk melipir ke daerah Jalan Rh. Amalludin atau biasa dikenal sebagai kawasan Simpang Dogan Kenten, satu kawasan sejuk dan ringan untuk bersantai.Â
Kawasan Suasana Rindang dan Sejuk
Orang Palembang menyebut kelapa muda atau degan dengan sebutan dogan. Kawasan simpang dogan cukup sering saya datangi selain dekat dengan rumah, rasa kelapa muda yang dijual di kawasan ini sangat enak. Daging kelapa muda lembut dan airnya segar dibandingkan saya membeli langsung di tukang jualan es kelapa muda.
Ada banyak cara kalian bisa sampai ke kawasan ini, bisa naik angkot jurusan Ampera -- Perumnas, bus kota jurusan Perumnas atau jika kalian ingin praktis bisa menggunakan transportasi daring. Tidak sulit bukan?
Apabila saya sedang rindu kota Bandung seperti jalan Siliwangi dengan perpohonan tinggi dan rindang maka saya akan melipir ke kawasan simpang dogan ini. Terasa sekali kita seperti bukan berada di Palembang yang suasananya panas. Ruas jalan Rh. Amalludin atau simpang dogan ini menghubungkan daerah Kenten dengan Perumnas.
Cobain Dogan Merah dan Bakar
Menurut cerita penjual setempat, para penjual kebanyakan pendatang dari kabupaten luar kota Palembang yang telah lama tinggal di Palembang. Tiap harinya selalu memasok kelapa muda yang didatangkan dari daerah trans atau pinggiran Sungai Musi.
Saya sempat bertanya mengenai tingkat penjualan kelapa muda. Menurut mereka, jenis dagangan mereka tergantung dengan cuaca. Apabila musim hujan pendapatan tidak terlalu signifikan naik. Berbeda kalau cuaca sedang panas terik maka orang akan banyak datang buat bersantai di bawah pohon rindang. Air dogan memang banyak diincar oleh banyak orang sebagai minuman favorit.
Dogan yang di jual ada tiga jenis yaitu dogan hijau muda, merah dan bakar. Rasa dogan merah lebih segar daripada dogan hijau. Sedangkan dogan bakar dibutuhkan waktu cukup lama karena harus diproses dengan cara dibakar menggunakan serat kelapa bekas. Setelah dibakar nantinya akan ditambahkan dengan gula aren supaya rasa terasa lebih nikmat. Tentu saja harga dogan merah lebih mahal daripada dua jenis lainnya.
Khasiat Dogan
Khasiat dogan bukan saja menyehatkan untuk tubuh kita, melainkan bisa menyegarkan dahaga di saat cuaca panas terik atau seharian sedang berpuasa. Rasa lelah dan lesu, serta bisa juga membersihkan kembali organ tubuh kita bisa sekejap hilang. Apalagi untuk kalian yang sedang menjalankan ibadah puasa sangat membutuhkan vitamin dan mineral agar mengembalikan stamina kembali.
Pencernaan kita memang sanggup menampung semua maanan yang masuk, namun satu hal yang perlu diperhatikan untuk tidak mengkonsumsi air kelapa muda secara berlebihan karena menurut nasehat orangtua, air kelapa mengandung kalori yang tinggi sehingga yang mudah sekali diserap tubuh. Apalagi kalau meminum air kelapa muda saat malam hari, glukosa bisa saja langsung menyerap ke tubuh.
Santap dogan muda ini bisa dinikmati dengan atau tanpa es batu dan gula pasir. Biasanya kalau saya memesan yang murni supaya rasa tetap terjaga. Harga sebatok kelapa muda mulai dari Rp 10.000. Lumayan terjangkau bukan.
Satu hal yang saya kagum dengan penjual kelapa muda di kawasan ini adalah mereka tidak membuang limbah kelapa bekas sembarangan. Oleh si penjual bisa dijadikan kembali untuk daur ulang untuk rumah tangga. Menarik. Segarnya air kita teguk, limbahnya bermanfaat untuk lingkungan.
Baca tulisan saya ya lainnya di sini ya :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI