Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

6 Kiat Mengumpulkan Uang Mudik Selama Ramadan

28 Mei 2018   10:21 Diperbarui: 28 Mei 2018   10:40 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangkai parsel (sumber : pixabay.com)

Kemarin sore, saya berjalan ke mall untuk ngabuburit. Pemandangan kontras selama berkeliling di dalam mall. Mulai dari sepanjang jalan toko-toko melalukan obral Ramadan, semua produk-produk dikeluarkan untuk mengoda pengunjung yang lewat. Termasuk restoran-restoran dibiarkan begitu saja tanpa ditutup kain. Ya, makin tahun Ramadan makin berbeda. Nuansa sejuk itu perlahan mulai hilang. 

Bulan puasa memang banyak godaan. Bukan hanya menahan haus, lapar, dan hawa nafsu, tapi godaan terberat adalah hasrat berbelanja. Kata teman saya, sulit menghindari untuk tidak boros selama bulan Ramadan selain kebutuhan primer. Ada saja kebutuhan lain yang harus dikeluarkan.

Selama tiga jam keliling di mall, saya menemukan ide kita mengumpulkan pundi uang selama Ramadan yang bisa saja kalian tiru agar Ramadan tidak membuat kantong dompet menjadi tipis melainkan semakin tebal. Uang yang kita dapat bisa saja untuk digunakan mudik ke kampung halaman atau pergi liburan ke tempat favorit.

1. Berjualan Makanan

Sudah pasti bisnis makanan di bulan puasa akan mengalami peningkatan. Orang-orang akan mencari makanan sejak imsak hingga azan magrib, serta persiapan untuk sahur. Kemudahan teknologi saat ini membuat orang jadi ingin lebih praktis, sehingga apabila bisa dibeli maka kita akan memilih untuk membeli. Kuliner juga mengalami masa perkembangan yang semakin hari semakin banyak orang yang berjualan makanan kekinian. Tentu saja akan banyak orang yang tertarik ingin mencoba.

Pada saat mencari makanan untuk berbuka biasa, orang-orang akan lapar mata untuk mencoba semua makanan yang mereka temukan. Berjualan takjil merupakan salah satu hal penting di bulan Ramadan. Peluang jualan takjil ini bisa kalian coba, sebab omset dua kali lipat dari biasanya. Perilaku orang konsumtif membuat mereka mau ini mau itu, tinggal bagaimana kalian bisa menyiasati menjual makanan saja. Apabila rasa enak, bentuk unik serta harga terjangkau bisa dipastikan usaha kalian akan berjalan manis.

2. Jualan Pakaian

Jualan pakaian (sumber : pixabay.com)
Jualan pakaian (sumber : pixabay.com)
Kalian bisa berjualan pakaian atau menjadi reselleryang sekarang makin menjamur apalagi dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Pakaian menjadi kebutuhan yang paling dicari oleh tiap orang. Siapa yang tidak ingin tampil keren dan prima saat berlebaran maupun kerja selama bulan Ramadan?

3. Parsel

Rangkai parsel (sumber : pixabay.com)
Rangkai parsel (sumber : pixabay.com)

kalau kalian memiliki keterampilan dalam merangkai dan mengemas barang, barangkali kalian bisa mencoba peluang bisnis parsel. Kalian tinggal pilih isi dalam parsel mulai dari bahan makanan atau buah-buahan. Bisnis parsel ini lumayan menghasilkan uang sebab jenis hantaran ini menjadi kebiasaan yang sering dilakukan saat Ramadan. Parsel bisa saja diberikan untuk kerabat atau keluarga sebagai bentuk kiriman hadiah. Hanya saja memang modal untuk membuat parsel lumayan besar, jadi pastikan kalian memiliki modal yang cukup untuk bisnis ini.

4. Guru privat

Guru privat (sumber : pixabay.com)
Guru privat (sumber : pixabay.com)
Saya tidak sengaja melihat di sudut pojokan restoran cepat saji, ada anak-anak seragam sekolah sedang duduk berdiskusi dengan laptop di depan mereka. Setelah saya amati, ternyata mereka sedang berdiskusi mengenai pelajaran dengan seorang mentor atau guru privat. Sekarang ini menjadi guru privat bukan hanya untuk anak-anak sekolah melainkan kalian bisa mengajarkan keahlian yang dibutuhkan di era digital saat ini.

5. Berjualan online

Jadi guru privat (sumber : pixabay.com)
Jadi guru privat (sumber : pixabay.com)

Tren berjualan online makin digemari oleh banyak kalangan, keuntungan dari jualan online ini tidak membutuhkan tempat. Kalian bisa melakukan di mana saja dan kapan saja selama terhubung dengan internet. Peluang membuka toko onlinepun semakin menarik untuk dicoba. Apabila kalian memiliki produk yang ingin dijual, bisa didaftarkan di toko online yang saat ini mudah sekali dibuka. Bisnis ini bisa dibilang nyaris tanpa modal.

6. Menulis di blog

Menulis blog (sumber : pixabay.com)
Menulis blog (sumber : pixabay.com)

Sebagai freelance dan blogger, saya juga menulis di halaman blog pribadi saya. Konten isi blog yang ada dalam blog saya berupa cerita perjalanan, tips sekaligus review produk. Jika konten blog dan tulisan kita berkualitas, perlahan blog kita akan dikenal oleh banyak orang. Semakin kita konsisten menulis mengisi konten tidak menutup kemungkinan blog kita akan dilirik oleh sponsor atau brand yang ingin beriklan di blog pribadi kita. Kerjasama dua arah ini tentunya saling menguntungkan. Saya sendiri juga terbuka dengan penawaran kerjasama seperti itu, jadi jangan segan untuk menghubungi saya membantu usaha kalian.

Ide-ide yang saya dapatkan ini memang tidak sengaja saya dapatkan ketika sedang senggang dan melihat lingkungan sekitar. Pengelolaan keuangan di bulan Ramadan harusnya dapat membawa berkah. Jangan sampai selama Ramadan keuangan kita justru bocor dan membuat kita kehabisan dana untuk berlebaran. Paling sedih kita tidak bisa membeli tiket mudik untuk keluarga. Karena pengeluaran cenderung makin besar setiap hari, ada baiknya kita harus gesit mencari pemasukan tambahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun