Setiap melihat tiang pancang LRT berdiri gagah di jantung kota Palembang, selalu ada pertanyaan dalam diri kapan waktunya tiba pembangunan rampung dan masyarakat bisa merasakan naik LRT pertama kali. Namun, ada harga yang harus dibayar demi pembangunan. Misalnya jalanan macet dalam sementara waktu, pemandangan kota yang tak seperti dulu. Bukankah ini hal yang wajar dari hukum sebab dan akibat.
Tepat hari ini, saya berkesempatan diajak untuk mengikuti uji coba naik kereta LRT Palembang. Uji coba kereta ini hanya jalur pendek dari total sekitar 23 Km dimulai dari Stasiun Jakabaring ke Stasiun OPI bersama Bapak Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia saat ini. Rasa bahagia itu sederhana di bulan Ramadhan.
![Selfie di dalam LRT Palembang (sumber: deddyhuang.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/27/screen-shot-2018-05-27-at-19-12-35-5b0aa0e5cf01b409712c1fa2.png?t=o&v=770)
Keliling Pasar Bedug cari jajanan khas
Kota Palembang boleh dikatakan sudah jadi kota metropolitan. Secara tidak langsung, aktivitas warga pasti bertambah mulai dari sibuk kerja, bisnis, dan ketemu klien. Di bulan Ramadan, biasanya aktivitas akan semakin padat sebelum masuk hari lebaran.
Keseruan menjelang berbuka puasa adalah berburu pasar bedug mencari jajanan untuk menu buka puasa. Mungkin bukan hanya Muslim saja yang menyukai safari ke pasar bedug menjadi jajanan, saya pun juga suka.
Selama bulan Ramadan, saya jadi kerajinan mencari informasi di mana saja lokasi pasar bedug di kota Palembang. Setiap pasar bedug memiliki ciri khas jualannya. Mulai dari jajanan tradisional hingga kekinian. Tentunya kalian sudah tidak asing mendengar nama pasar bedug, pasar yang hanya ada di tiap Ramadan dan di sana kita bisa mencari aneka jajanan lengkap bahkan kuliner yang jarang kita jumpai sehari-hari.
Aneka jajanan khas Palembang
Apalagi kalau kalian sedang berlibur di kota Palembang, lantas bingung mencari jajanan khas kota Palembang yang bisa diicip bahkan mungkin jarang ditemukan. Berikut ini jajanan khas yang masih bisa dijumpai saat kalian datang ke Pasar Bedug di Palembang.
1. Kue Kojo
Salah satu kue basah tradisional yang masih bisa kita jumpai adalah kue kojo. Di beberapa tempat saat saya mengikuti kegiatan berbuka puasa, kue kojo menjadi salah satu menu berbuka puasa. Aroma harum dari daun pandan dan daun suji, serta gurihnya santan kelapa membuat kue ini begitu nikmat disantap dengan teh manis hangat.Â
Kue berwarna hijau ini umumnya bisa dijumpai saat hari raya. Komposisi bahan membuat kue kojo menggunakan telur ayam sebagai bahan utama. Rasa manis sudah pasti bisa didapat dari pangganan khas Palembang ini.
2. GandusÂ
![Gandus (sumber : kuekhaspalembang.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/27/screen-shot-2018-05-27-at-19-11-33-5b0aa1985e13735dc75c97c2.png?t=o&v=770)
Rasa manis asin bercampur gurih menjadi perpaduan rasa yang menggambarkan rasa gandus. Rasa gurih didapat dari udang kering dan bawang goreng yang ditabur di atasnya. Sedangkan rasa manis asin dari adonan utama kue yang terbuat dari tepung beras. Biasanya juga ditambahkan dengan irisan cabe agar saat menyantap gandus terasa lebih nikmat.
3. Dadar JiwoÂ
![Dadar Jiwo (sumber : cookpad.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/27/photo-5b0a9facf1334416ba5b4ae2.jpg?t=o&v=770)
Dilihat sekilas, panganan ini biasa saja. Justru bagian yang unik ketika mencoba rasa lebih dalam, saat dimakan bagian tengah dadar jiwo mengandung tumisan pepaya muda yang mengandalkan rasa gurih. Jajanan yang serupa dengan lumpia atau dadar gulung ini bisa juga disantap dengan kuah kari. Bisa kalian bayangkan sendiri enaknya saat satu gigitan masuk ke dalam mulut.
4. Lumpang
Nama kue ini mirip dengan alat tumbuk terbuat dari kayu yang biasanya digunakan untuk menumbuk padi, bernama lumpang. Tekstur kue lumpang kenyal dan kadar manis yang pas. Selain itu cara makan kue lumping ditabur parutan kelapa di atasnya yang menambah rasa gurih. Bahan dasar dari kue lumpang mulai dari daun pandan, gula aren dan gula pasir.Â
5. Ragit
Jajanan khas Palembang yang selalu saya tunggu saat Ramadhan, tentu saja Ragit. Bagi kalian yang belum pernah lihat ragit, makanan ini mirip roti jala dari India. Bentuk ragit sekarang sudah bervariasi, bisa segitiga dan bisa juga seperti dadar gulung.
Hal yang tidak boleh dilupakan saat menyantap ragit adalah kuah kari daging yang menjadi penambah selera makan, apalagi kalau kuah kari masih hangat. Saya sendiri sudah jarang menemukan ragit ketika pergi ke pasar. Makanya bagi saya ragit ini semacam jajanan unik yang bisa dijumpai di Palembang.Â
Sejauh yang saya ketahui mengenai jajanan tradisional khas Palembang memang masih sedikit. Namun tidak mengurangi rasa rindu saya untuk ikut pergi ke pasar bedug yang hanya ada selama Ramadhan di kota Palembang. Apalagi makin hari, kota Palembang semakin tergerus oleh pembangunan, bisa saja mengenai kuliner lokal bisa hilang karena hadirnya jajanan kekinian. Kuliner tradisional ini memang harus dilestarikan jika tidak siapa lagi yang akan mengenalnya?
Berbagi dengan saya, apa saja jajanan khas di kota kalian yang ada di bulan Ramadan di kolom komentar ya.
Baca tulisan THR Ramadan lainnya di sini.
![(Dok. Kompal)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/27/kompal-5b0aa26bcf01b460e16f1942.png?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI