Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Generasi 90-an Pasti Kangen dengan Aktivitas Seru Ini Usai Sahur

18 Mei 2018   20:58 Diperbarui: 18 Mei 2018   21:11 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kecil memang masa yang paling menyenangkan. Kita seolah tidak perlu memikirkan kerasnya hidup orang dewasa. Cukup kerjakan PR di sekolah lalu pulang dan bermain sama teman-teman. Pasti kalian pun juga kangen sama masa kecil kalian. Tinggal dekat tetangga mayoritas muslim dari kecil, tentunya membuat saya menjadi orang nonmuslim yang ikut beradaptasi dengan anak-anak seusia saya.

Seperti yang saya bilang kalau bulan Ramadan ini bulan yang paling saya nantikan setiap tahun. Bagai kaset pita lama, saya dibawa untuk nostalgia dengan berbagai macam hal dan kebiasaan yang hanya ada saat Ramadan. Apalagi bagi kita generasi 90-an, tentunya ada masa-masa saat itu yang sudah jarang kita temukan di generasi milenial sekarang. Pastinya kalian kangen untuk flashback kenangan seperti saya.

Berikut ini hal-hal yang bikin generasi 90-an kangen berat dengan kegiatan usai menyantap sahur. Semoga kalian tidak baper habis membacanya.

1. Ikutan semangat ramai-ramai keliling kampung membangungkan orang sahur

"Sahuuur... sahur! Sahuuuuurrr... sahur!"

Awalnya saya penasaran dengan bunyi teriakan dan kentongan kaleng biskuit di depan rumah saya. Besoknya ketika saya tanya sama anak-anak tetangga, saya baru tahu ternyata ada kebiasaan untuk membangunkan orang sahur. Bunyi cempreng kaleng bisa membangunkan orang-orang di dalam rumah untuk tidak melewatkan waktu sahur. 

Saya langsung cari kaleng biskuit bekas dan sebatang kayu untuk persiapan hari besok ikut bergabung sama teman-teman. Sumpah, saya kangen berat memukul kaleng sambil teriak Sahuuuurrr, sahur!

2. Main petasan sampai gaduh

Namanya anak-anak yang masih senang untuk bermain, tentu berbeda sama anak-anak sekarang yang sudah disibukkan dengan kegiatan di sekolah sampai sore hari. Saya beruntung sempat merasakan jadi anak bandel dengan mengikut teman-teman masa kecil yang nakal. Habis mereka sahur, saya sudah tidak sabar menunggu mereka untuk bermain petasan. 

Biasanya petasan ini kami lakukan di area rumah sendiri, jika tidak di area rumah orang yang punya halaman luas. Bunyi ledakan tidak kami pedulikan lagi sekalipun memekakkan telinga. Kami semua menikmati permainan ini hingga kadang apesnya petasan itu meledak di dekat kita.

3. Perang Sarung

Saya masih ingat saat itu sampai merengek sama ibu untuk dibelikan sarung. Setelah sarung sudah dibeli, saya sah diterima sama teman-teman saya untuk ikut bermain perang sarung. Bayangkan, saat itu kita generasi 90-an bisa main permainan fisik seperti ini saja sudah senang.

Permainan perang sarung ini mudah, kita seolah merasa jagoan dengan sarung sebagai senjata yang nantinya akan dikibaskan ke teman kita lainnya. Sarung dipelintir kencang kemudian ujungnya diikut. Setelah ujungnya membentuk gumpalan yang cukup menyakitkan, maka sarung siap kita kibas ke lawan! Itulah sisi kreatifnya anak-anak generasi 90-an. Seru!

4. Bermain bola kaki

sumber : pixabay.com
sumber : pixabay.com

Kegiatan bermain bola kaki sudah pasti disukai oleh semua anak-anak pria. Rasanya tidak macho kalau tidak ikut bermain bola kaki saat itu. Cara bermain bola kaki juga mudah, kita hanya perlu dua orang jadi wasit dan menggunakan sandal jepit sebagai pembatas sebagai gawang. Masing-masing anak nantinya dibagi menjadi dua grup.

Saya akui kalau saya tidak terlalu jago bermain bola. Kebanyakan lebih pilih jadi wasit atau pemain cadangan, alasannya biar tidak terlalu capek lari. Padahal anak-anak lain semangat sekali lari kesana kemari. Betul-betul hebat stamina mereka.

5. Bermain game konsol

 

sumber : pixabay.com
sumber : pixabay.com

Tahun 90-an, kalau kita punya game konsol seperti Playstation, Nitendo, dan Sega sudah pasti rumah kita setiap hari ramai didatangi sama anak-anak tetangga. Mereka akan berbondong-bondong kumpul di ruang tamu untuk bermain game konsol usai sahur. Biasanya kita akan mengantri menunggu teman sedang bermain.

Sambil menunggu antrian bermain, tidak lupa anak-anak lain akan menyemangati teman yang sedang bermain atau ikut berkomentar seperti komentator sepak bola. Maklum waktu itu game konsol harganya lumayan mahal, jadi kalau satu orang punya game konsol rasanya sudah mewah.

Itulah beberapa kegiatan yang pernah saya alami semasa kecil sebagai generasi 90-an usai sahur. Kalau dipikir lagi bagi teman-teman saya yang berpuasa saat itu, pastinya beresiko kehausan setelah bermain. Eh, tapi kan waktu itu puasa mereka masih setengah hari jadi masih aman.

Kalau diingat kembali tentu membuat saya tersenyum sendiri dan jadi nostalgia. Ada sensasi tersendiri saat menjalani bulan Ramadan semasa kecil dulu. Cuma pesan saya, hal-hal yang sudah saya ceritakan ini tidak mungkin kalian lakukan lagi bukan?

Nah, kalau kamu, punya kebiasaan apa usai sahur di masa kecil dulu?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun