Suatu malam teman kantor lama saya mengirim pesan singkat di Whatsapp menanyakan kabar lalu dan tiba-tiba dia bilang: “Mas, aku tuh senang lho kalau disela kosong kamu bisa share ilmu sama orang.” Cukup membuat kening saya mengernyit membaca pesannya berkali-kali. Maksudnya apa toh mas?
“Ya udah toh mas, kan kalau ada teman-teman yang japri nanya misal dalam hal foto atau blog saya kasih tahu. Ini juga ada roadshow ke sekolah-sekolah buat kasih motivasi ke anak-anak sma mas biar main media sosial lebih bermanfaat.”
“Nah itu… itu maksudku. Aku senang kamu bisa berbagi kayak gitu. Percaya deh mas nanti rejeki akan datang sendirinya.”
Obrolan singkat itu akhirnya menjadi kontemplasi bagiku untuk berpikir apa yang saya cari di hidup ini? hidup itu singkat, sesingkat orang mengingat diri kita. Melewati waktu maka orang pun juga akan melupakan kita kecuali apa yang sudah pernah kita perbuat. Hal-hal yang selama ini saya kerjakan untuk bertahan hidup lewat blog sudah saya kerjakan, mengikuti lomba-lomba sebagai kompetisi mengetahui sejauh mana kualitas saya menulis bahkan tidak bisa saya tutup kalau hasil dari lomba sekarang ini bisa menghidupin saya selama masa “freelance”. Saya jadi rindu untuk menang lomba lagi biar #BahagiaItuSederhana.
Dikekosongan saya tidak mengikuti lomba, saya bersyukur ada yang mengajak saya secara offline untuk mengisi acara. Mulai dari yang dibayar ala kadarnya ataupun sifatnya pro bono. Ya, kalau dibayar tentu disyukurin kalaupun tidak artinya amal kita yang bertambah. Sederhana kan? Terpenting itu saya bisa mengisi waktu saya dengan berjumpa orang baru dan bisa berbagi walaupun pengalaman saya masih cetek.
Akhirnya saya menerima tantangan untuk naik kelas dalam berbagi. Dua pekan ini saya mengisi kekosongan waktu saya dengan berbagi lewat talkshow. Pertama dengan brand “Urban GiGs” pada 22 April 2017 dan kedua bersama teman-teman Kompasianer Palembang pada tanggal 29 April 2017. Dua acara ini saya hanya membawa satu tema saja yaitu “Yuk Menulis!”
Akhirnya, dalam tiap perjalanan saya menemukan hal-hal baru dan unik untuk digali dan menambah wawasan. Bagiku tiap perjalanan layak untuk dibagikan untuk menginspirasi orang lain. Sesederhana itu saja niatku dalam hal menulis. Sisanya kalau ada berupa materi itu sebagai bonus dan yang menghidupiku hingga saat ini.
Ada rasa senang saat diajak kolaborasi untuk acara Kompasianer Palembang dengan teman-teman blogger lainnya yaitu ada Mbak Rien (travelerien.com), Yayan (omnduut.com) dan Mbak Ira (itikkecil.com). Di tengah maraknya persaingan di kanca media sosial, saya sangat terbuka menyambut kolaborasi dalam karya karena kita tidak bisa berjalan sendirian. Prinsipku, majulah tanpa menjatuhkan orang lain dan akan lebih lega apabila bisa maju bersama-sama. Rasa puas dalam pencapaiannya itu akan terasa berbeda.
Seperti Yayan, gerakannya yang diam-diam menghanyutkan ternyata sudah banyak prestasi yang membuatku kagum padanya. Sudah banyak buku yang dia tulis walaupun antologi atau menulis secara keroyokan tapi itu prestasi bukan? Selain itu pengalamannya dalam solo traveling perlu diacungin jempol. Ya iyalah, saya sendiri saja belum berani untuk solo traveling. Soalnya nanti tidak ada yang fotoin saya :D
Selanjutnya dari Mbak Ira yang saya kenal sejak dari Komunitas Blogger Wongkito memang termasuk sosok orang yang sudah lama di komunitas dan segara bantu di Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Sumatera Selatan. Di balik sosoknya yang disegani, saya jadi tahu bagaimana seorang blogger bisa dilirik untuk diajak “fam trip”. Ternyata kita hanya perlu memiliki personality yang baik saja itu sudah sangat membantu kita untuk diajak jalan-jalan.
Saya pun masih belajar, termasuk menulis untuk lomba yang belakangan ini hoki-nya belum tampak :mrgreen: sudah lama juga saya tidak mengikuti perlombaan menulis sebab kata teman hidupmu memang hanya mau dikenal sebagai “jawara lomba”. Apakah blogmu hanya untuk tulisan-tulisan lomba saja? Masih banyak hal-hal bermanfaat yang bisa dikaryakan dalam hidup ini. Cukup percayakan saja pada semesta bahwa kita akan selalu diberikan rejeki apabila memang porsinya kita. Selama kita berusaha.
Semoga saya masih dapat berbagi di acara-acara selanjutnya. Tulisan melankolis ditemani oleh lagu All I Ask – Adele.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H