Berdiskusi sebentar, kami putuskan untuk membeli makan siang di warung kaki lima yang ada di dekat Jembatan Ampera. Soalnya di Pulau Kemarau tidak ada warung yang menjual makanan. Sewaktu kami berjalan, beberapa orang menawarkan jasa speed boat untuk ke Pulau, tapi kami selalu menolak karena mau mencoba kapal Trans.
Kapalnya Delay
Hampir 30 menit kami menunggu datangnya kapal Trans, namun tak kunjung datang. Sementara kapal yang beroperasi hanya ada 1 unit. Bolak balik bertanya sama bagian informasi, ternyata kapal Trans sendiri tidak singgah di pulau melainkan hanya melewatinya saja. Setelah mendapat informasi, kami mulai susun strategi baru dan mencoba negosiasi dengan orang yang menawarkan jasa speed boat ke pulau.
Selama menunggu kapal Trans itu, saya sempat mengabadikan foto-foto Jembatan Ampera dan kumpulan anak-anak sungai yang sedang asik berenang di siang hari yang terik. Pikirku anak-anak ini berani betul berenang di siang yang terik tanpa sehelai kain yang melekat di badan, apa tidak takut kalau ada iwak (ikan, red) yang mencokot badan mereka?
Speed boat GO!!!
Oke deal. Dengan tarif IDR 150.000 kami menggunakan jasa speed boat untuk ke pulau dengan perjanjian harga itu sudah termasuk pulang pergi mengantar kami. Ada 9 orang plus 1 sopir speed boat itu sendiri.