Assalamualaikum, Readers! Di manapun kalian berada, semoga tetap semangat ya! Nama aku Halimah Tus Sadiyah, seorang pebisnis pemula yang memulai usaha kreatif dan inovatif dari ketidaksengajaan. Pandemi COVID-19 membawa banyak perubahan dalam hidup kita. Sebagai pelajar yang bersekolah di luar pulau, aku harus kembali ke kampung halaman saat sekolah diliburkan. Dari situlah, melalui iseng-iseng melihat story WhatsApp teman-teman, aku mendapat inspirasi untuk memulai usaha yang bisa membantu orang lain sekaligus menambah uang saku. Maka lahirlah  "Jasa Hapus Akun" atau JHA, sebuah bisnis sederhana yang ternyata mampu mengisi celah kebutuhan masyarakat digital masa kini. Dengan JHA, aku bukan hanya bisa mencari cuan di waktu senggang, tetapi juga menghadirkan solusi praktis bagi mereka yang ingin menghapus jejak digitalnya.
Lalu, apa sih JHA itu sebenarnya? JHA adalah layanan yang membantu orang-orang menghapus akun digital mereka di berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya. Mungkin terdengar sederhana, tapi nyatanya, proses penghapusan akun kadang rumit dan memerlukan pemahaman prosedur yang tepat terutama jika melibatkan data dan informasi pribadi yang sangat penting untuk keamanan. Aku pun ingin menjadikan JHA sebagai layanan terpercaya yang aman, profesional, dan tentunya ramah di kantong.
Kesempatan belajar di Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), khususnya dalam mata kuliah Kewirausahaan, menjadi momen yang tepat bagiku untuk membuka kembali bisnis JHA ini. Aku melihat peluang yang besar, terutama karena banyak dari teman-teman mahasiswi yang membutuhkan jasa ini untuk menjaga privasi digital mereka. Selain bisa membantu mereka, ini juga menjadi kesempatan bagiku untuk mengembangkan keterampilan wirausaha.
Dengan visi menjadi penyedia layanan penghapusan akun digital yang terdepan di Indonesia, aku dan tim JHA berusaha menjaga amanah pelanggan dengan melindungi privasi mereka sepenuhnya. Kami menawarkan konsultasi awal secara personal untuk memahami kebutuhan pelanggan, dan memastikan bahwa semua data dihapus tanpa meninggalkan jejak. Strategi pemasaran kami juga unik; kami mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga privasi digital dengan membuat konten informatif di media sosial.
Dari segi finansial, modal yang diperlukan untuk memulai usaha ini tidak besar, cukup perangkat seperti ponsel dan laptop, serta koneksi internet yang lancar. Dengan strategi yang tepat, JHA menawarkan proyeksi keuntungan yang stabil, dan aku optimis bahwa layanan ini akan terus berkembang.
Dari segi finansial, modal awal yang aku butuhkan untuk memulai usaha ini sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp 250.000. Modal ini terutama digunakan untuk biaya operasional awal, seperti membeli pulsa data yang diperlukan untuk mengakses akun-akun klien dan perangkat yang sudah aku miliki, seperti ponsel dan laptop. Selain itu, setiap bulannya aku mengalokasikan sekitar Rp 150.000 untuk biaya operasional, yang mencakup pulsa data dan pengeluaran lain yang mendukung kelancaran bisnis JHA ini.
Dari sisi pendapatan, kisaran harga layanan penghapusan akun bervariasi tergantung pada platform dan kompleksitas masalah yang dihadapi. Untuk penghapusan akun Facebook yang mengalami kendala seperti lupa kata sandi atau diretas, tarifnya berkisar antara Rp 40.000 hingga Rp 70.000, sedangkan untuk Instagram, tarifnya sekitar Rp 45.000 hingga Rp 55.000 per akun. Dengan rata-rata 20 akun yang berhasil dihapus setiap bulannya, pendapatan bulanan bisa mencapai Rp 1.000.000. Setelah dikurangi biaya operasional, proyeksi keuntungan bersih setiap bulan sekitar Rp 900.000
Dengan perhitungan ini, aku optimis bahwa bisnis JHA memiliki prospek yang stabil dan berkelanjutan, apalagi mengingat semakin meningkatnya kebutuhan akan layanan privasi digital di masyarakat.
Jadi, buat kalian yang tertarik menjaga privasi digital atau mencari inspirasi bisnis dari hal-hal sederhana, semoga cerita ini bisa menjadi dorongan untuk memulai langkah kalian sendiri!
Ayo, Mulai Langkah Bisnismu!