Mohon tunggu...
WINDA WATI
WINDA WATI Mohon Tunggu... Guru - GURU SD

Saya adalah seorang guru SD di salah satu SD Negeri Di Kota Surakarta. Hobi saya membaca. Selain membaca saya juga punya hobi berkeliling di tempat yang mengandung nilai sejarah seperti candi, dantempat-tempat bersejarah lainnya. Saya memiliki kepribadian yang cenderung ceria , tapi mudah tersinggung. Saya juga orang yang pemaaf.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih Jauh Anak Berkebutuhan Khusus

28 Mei 2023   00:31 Diperbarui: 28 Mei 2023   01:21 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Lebih Jauh Anak Berkebutuhan Khusus

Setiap orang tua pasti mendambakan seorang anak yang tumbuh dan berkembang normal. Pada kenyataannya, tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki kekurangan. Hanya saja ada anak-anak yang tumbuh berbeda dengan anak pada umumnya karena memiliki keterbatasan atau hambatan. Mereka biasa disebut anak berkebutuhan khusus . Sebagai manusia, anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, masyarakat dan bangsa. Ia memiliki hak untuk sekolah sama seperti saudara lainnya yang tidak memiliki kelainan atau normal.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak berkebutuhan khusus , antara lain :

Faktor Internal

Faktor internal berasal dari diri anak. Kondisi ini dimiliki oleh setiap anak.

Contohnya : Seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus pada saat belajar dkarena ketidak mampuan mendengar atau berbicara.

Ketidakmampuan tersebut dikarenakan ada hambatan pada diri anak.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak.

Contohnya : seorang anak yang sering mengalami bullying / ejekan dari luar misal dari teman sekelasnya akan menjadikan anak tersebut susah untuk konsentrasi, sulit untuk menerima pembelajaran di kelas.

Contoh lain adalah seorang anak yang mengalami konflik/ masalah pada keluarga sehingga membuat dia trauma dan tidak mau belajar. Karena anak ini mengalami ketakutan ketika bertemu dengan orang yang tidak dikenal. Karena hal itu anak yang berkebutuhan khusus harus mendapatkan pelayanan yang khusus agar anak dapat melaksanakan pembelajarannya.

Kombinasi dari faktor internal dan ekternal

Seorang anak yang memiliki keterbatasan akibat dari faktor internal dan eksternal akan lebih kompleks dalam penanganannya.Biasanya anak dengan kombinasi dari eksternal dan internal sulit dalam memperhatikan sesuatu. Sehingga membutuhkan pelayanan yang khusus.

Faktor penyebab terjadinya kelainan pada anak berkebutuhan khusus juga bisa terjadi sebelum kelahiran atau saat dalam kandungan, saat proses melahirkan dan juga saat diluar kandungan atau masa pertumbuhan.

Pre natal (sebelum kelahiran)

Penyebab kelainan prenatal bisa disebabkan karena 2 faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal disebabkan Sebelum kelahiran dapat terjadi di saat konsepsi atau bertemunya sel sperma dari bapak bertemu dengan sel telur ibu, atau juga dapat terjadi pada saat perkembangan janin dalam kandungan (faktor genetik dan keturunan).

Penyebab kelainan prenatal dari faktor eksternal dapat berupa Ibu yang terbentur kandungannya, karena jatuh sewaktu hamil, atau memakan makanan atau obat yang menciderai janin dan sebagainya.

Natal (disaat melahirkan)

Pada saat ibu sedang melahirkan bisa menjadi penyebab, misalnya kelahiran yang sulit, pertolongan yang salah, infeksi karena ibu mengidap Sepilis dan sebagainya.

Post Natal 

Kelainan yang disebabkan oleh faktor setelah anak ada di luar kandungan. Ini dapat terjadi karena kecelakaan, keracunan dan sebagainya.

Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa terdapat 12 klasifikasi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi yang dimilikinya. Berikut macam-macam anak berkebutuhan khusus

Disabilitas penglihatan adalah seorang anak yang mengalami gangguan dalam daya penglihatan sebagian atau kebutaan total. Meskipun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Disabilitas pendengaran adalah seorang anak dengan gangguan pendengaran, baik sebagian atau secara menyeluruh sehingga biasanya kemampuan berbahasa dan berbicaranya terhambat.

Disabilitas intelektual adalah seorang anak yang memiliki fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangannya,  sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik serta komunikasi maupun sosial.

Disabilitas fisik adalah seorang anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

Disabilitas sosial adalah seorang anak yang memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang.

Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa gangguan pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berpikir, dan mengendalikan emosi.

Anak dengan gangguan Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering kebanyakan orang sebut autisme atau autis merupakan gangguan perkembangan saraf. Gangguan tersebut memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta berperilaku yang repetitif dan stereotipi.

Anak dengan gangguan ganda adalah anak yang memiliki dua atau lebih gangguan sehingga diperlukan pendampingan, layanan, pendidikan khusus, dan alat bantu belajar yang khusus.

Anak dengan kapasitas menyerap yang lamban (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental. Mereka butuh waktu lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik. Sehingga memerlukan penambahan waktu bagi anak slow learner dalam mengerjakan tugasnya di sekolah.

Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities adalah anak yang mengalami hambatan atau penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung.

Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi adalah anak yang mengalami penyimpangan dalam bidang perkembangan bahasa wicara, suara, irama, dan kelancaran dari usia rata-rata yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis dan lingkungan, baik reseptif maupun ekspresif.

Anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa adalah anak yang memiliki skor intelegensi yang tinggi (gifted), atau mereka yang unggul dalam bidang-bidang khusus (talented) seperti musik, seni, olahraga, dan kepemimpinan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun