Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa terdapat 12 klasifikasi anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi yang dimilikinya. Berikut macam-macam anak berkebutuhan khusus
Disabilitas penglihatan adalah seorang anak yang mengalami gangguan dalam daya penglihatan sebagian atau kebutaan total. Meskipun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Disabilitas pendengaran adalah seorang anak dengan gangguan pendengaran, baik sebagian atau secara menyeluruh sehingga biasanya kemampuan berbahasa dan berbicaranya terhambat.
Disabilitas intelektual adalah seorang anak yang memiliki fungsi intelektual yang berada di bawah rata-rata anak seusianya dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangannya, Â sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik serta komunikasi maupun sosial.
Disabilitas fisik adalah seorang anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Disabilitas sosial adalah seorang anak yang memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial, serta berperilaku menyimpang.
Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan, yang ditandai dengan sekumpulan masalah berupa gangguan pengendalian diri, masalah rentang atensi atau perhatian, hiperaktivitas dan impulsivitas, yang menyebabkan kesulitan berperilaku, berpikir, dan mengendalikan emosi.
Anak dengan gangguan Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering kebanyakan orang sebut autisme atau autis merupakan gangguan perkembangan saraf. Gangguan tersebut memengaruhi perkembangan bahasa dan kemampuan seorang anak untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial, serta berperilaku yang repetitif dan stereotipi.
Anak dengan gangguan ganda adalah anak yang memiliki dua atau lebih gangguan sehingga diperlukan pendampingan, layanan, pendidikan khusus, dan alat bantu belajar yang khusus.
Anak dengan kapasitas menyerap yang lamban (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit dibawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental. Mereka butuh waktu lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik. Sehingga memerlukan penambahan waktu bagi anak slow learner dalam mengerjakan tugasnya di sekolah.
Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities adalah anak yang mengalami hambatan atau penyimpangan pada satu atau lebih proses psikologis dasar berupa ketidakmampuan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja dan berhitung.