Mohon tunggu...
Nafisah Amatullah
Nafisah Amatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Pemikiran Filsafat Nietcze Tentang Agama Pada Era Modern

12 Januari 2025   21:30 Diperbarui: 12 Januari 2025   21:10 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                  Pemikiran Nietzsche tentang agama di era modern adalah bahwa kritiknya terhadap agama, khususnya agama Kristen, memberikan landasan penting untuk memahami transformasi nilai dan keyakinan di dunia saat ini. Nietzsche melihat agama tradisional sebagai penghalang bagi manusia untuk mencapai potensi tertingginya karena agama sering mempromosikan nilai-nilai ketundukan, rasa bersalah, dan pengorbanan diri yang ia sebut sebagai "moralitas budak." Dalam konteks modern, pandangan ini tetap relevan karena agama tradisional sering kali berjuang untuk tetap relevan di tengah sekularisasi dan globalisasi. Namun, meskipun Nietzsche mengkritik agama, ia tidak serta-merta mendorong kehampaan spiritual. Sebaliknya, ia menekankan perlunya menggantikan nilai-nilai lama yang sudah tidak efektif dengan nilai-nilai baru yang lebih otentik dan membebaskan. Hal ini menantang masyarakat modern untuk keluar dari ketergantungan pada dogma dan mencari makna hidup secara personal, melalui kreativitas, keberanian, dan kebebasan. 

                 Di era modern, agama masih memainkan peran penting bagi banyak orang, tetapi sering kali agama kehilangan daya tariknya karena dianggap tidak relevan dengan tantangan zaman. Nietzsche akan menganggap ini sebagai peluang, bukan krisis, karena dari "kematian Tuhan" muncul ruang untuk menciptakan nilai-nilai baru yang lebih kontekstual dengan dunia modern. 

                  Bagi saya, pemikiran Nietzsche mengajak kita untuk merefleksikan bagaimana agama dapat bertransformasi di era modern. Agama tidak harus sepenuhnya ditinggalkan, tetapi harus direformasi untuk menjadi lebih humanis, inklusif, dan berfokus pada pengembangan potensi individu. Dengan cara ini, agama dapat tetap relevan tanpa terjebak pada dogma lama yang justru menghambat kebebasan manusia. Nietzsche mengajarkan bahwa tugas manusia modern adalah tidak hanya menerima nilai-nilai yang diwariskan, tetapi juga berani menciptakan nilai baru yang sesuai dengan zaman dan kebutuhan batinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun