Mohon tunggu...
Helmi Carlina Br Tarigan
Helmi Carlina Br Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

hobi memasak tapi tidak suka makan masakan sendiri 👩‍🍳😁🤭

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mengulas Limology: Konsep Baru Dalam Studi Perbatasan

18 Desember 2024   23:54 Diperbarui: 18 Desember 2024   23:54 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pos Perbatasan Indonesia (Sumber: artikel kataomed.com)

Istilah Limology muncul pada akhir tahun 1990-an. Limology adalah studi interdisipliner yang secara khusus mempelajari tentang perbatasan. 

Istilah "Limology" berasal dari bahasa Latin "limes" yang berarti batas dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam artikel Fauzan, DR., M.SI yang saya ulas tentang Limology: Konsep Baru Dalam Studi Perbatasan? Salah satu ide penting yang disampaikan adalah konsep polymorphic borders, yang menekankan bahwa perbatasan bersifat dinamis dan terus berubah bentuk seiring waktu.

Dalam artikel tersebut diketahui bahwa peran perbatasan itu bertentangan, di mana di satu sisi dapat menjadi sumber konflik, tetapi di sisi lain berpotensi menjadi landasan bagi kerja sama dan perdamaian. Perkembangan teknologi di era digital turut mengubah cara kita memahami dan mengelola perbatasan, seperti dalam konteks keamanan siber dan perdagangan online.

Dalam ruang lingkupnya, Limology melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti geografi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, dan hubungan internasional. Beberapa aspek penting yang dapat dipelajari dalam bidang ini adalah pengaruh perbatasan terhadap identitas nasional dan budaya, migrasi, keamanan, tata kelola, serta dampak ekonomi.

Selain itu, perbatasan bukan hanya garis pemisah fisik, tetapi juga konstruksi sosial yang terus berubah sesuai dengan konteks dan faktor yang memengaruhinya.

Fungsi perbatasan dapat dibagi menjadi tiga:

  • sebagai barrier (pembatas wilayah),
  • contact (titik pertemuan berbagai kelompok masyarakat),
  •  filter (alat kontrol pergerakan orang, barang, dan ide).

Dalam konteks globalisasi, peran perbatasan mengalami perubahan signifikan. Perbatasan kini lebih terbuka terhadap kontak dan pertukaran, muncul identitas transnasional baru, dan integrasi antarnegara pun semakin meningkat.

Secara keseluruhan, Limology atau disebut borders studies merupakan konsep baru dalam perbatasan. Memandang perbatasan sebagai hasil dari interaksi masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan.

Konsep ini tidak hanya melihat perbatasan dari aspek fisik atau geografis, tetapi juga dari berbagai aspek yang terbangun secara sosial, ekonomi, pendidikan, dan politik. Studi tentang perbatasan memiliki peran penting dalam hubungan internasional, baik dalam konteks akademis maupun praktis, karena mencakup berbagai konsep dan aspek yang relevan dalam dinamika antarnegara serta global.

Dengan sifatnya yang aktif dan dinamis, perbatasan dapat berubah seiring perkembangan zaman, dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Globalisasi tidak hanya mendorong integrasi antarnegara tetapi juga menciptakan identitas-identitas baru dalam masyarakat global. Salah satu dampak penting dari integrasi ini adalah munculnya gagasan tentang dunia tanpa batas (borderless world).

Namun, para peneliti menilai bahwa gagasan ini masih terlalu dini untuk diwujudkan sepenuhnya. Meski demikian, globalisasi telah membawa perubahan signifikan pada fungsi perbatasan.

Peran perbatasan sebagai penghalang (barrier) semakin berkurang, digantikan oleh fungsi sebagai titik kontak (contact), yang mendorong mobilitas lintas negara dalam bentuk migrasi, perdagangan, serta interaksi sosial budaya. Perubahan ini semakin memperkuat konektivitas global di era modern.

Secara keseluruhan, perubahan fungsi perbatasan dari penghalang (barrier) menjadi titik kontak (contact) menyoroti bagaimana perbatasan terbentuk melalui interaksi masyarakat di dalamnya. Bukan hanya dipandang sebagai batas fisik, tetapi sebagai konstruksi sosial, ekonomi, dan politik.

Memahami Limology memberikan perspektif baru tentang bagaimana dunia ini bekerja dalam batas-batas sosial, politik, dan geografis. Perbatasan bukan hanya soal "di sini" dan "di sana," tetapi juga mencerminkan hubungan kekuasaan, identitas, dan peluang.

Dengan memahami Limology juga memungkinkan kita untuk terlibat secara kritis dalam mencari solusi atas tantangan perbatasan, seperti konflik lintas batas, migrasi manusia, hingga permasalahan kedaulatan.

Pendekatan Limology memberikan kerangka analisis yang mendalam untuk memahami interaksi antara negara, identitas, dan mobilitas di wilayah perbatasan. Termasuk memperkaya diskusi akademik dengan menjelaskan konsep limology secara jelas dan mudah dipahami, yang jarang diketahui oleh banyak orang dalam konteks perbatasan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun