Peran perbatasan sebagai penghalang (barrier) semakin berkurang, digantikan oleh fungsi sebagai titik kontak (contact), yang mendorong mobilitas lintas negara dalam bentuk migrasi, perdagangan, serta interaksi sosial budaya. Perubahan ini semakin memperkuat konektivitas global di era modern.
Secara keseluruhan, perubahan fungsi perbatasan dari penghalang (barrier) menjadi titik kontak (contact) menyoroti bagaimana perbatasan terbentuk melalui interaksi masyarakat di dalamnya. Bukan hanya dipandang sebagai batas fisik, tetapi sebagai konstruksi sosial, ekonomi, dan politik.
Memahami Limology memberikan perspektif baru tentang bagaimana dunia ini bekerja dalam batas-batas sosial, politik, dan geografis. Perbatasan bukan hanya soal "di sini" dan "di sana," tetapi juga mencerminkan hubungan kekuasaan, identitas, dan peluang.
Dengan memahami Limology juga memungkinkan kita untuk terlibat secara kritis dalam mencari solusi atas tantangan perbatasan, seperti konflik lintas batas, migrasi manusia, hingga permasalahan kedaulatan.
Pendekatan Limology memberikan kerangka analisis yang mendalam untuk memahami interaksi antara negara, identitas, dan mobilitas di wilayah perbatasan. Termasuk memperkaya diskusi akademik dengan menjelaskan konsep limology secara jelas dan mudah dipahami, yang jarang diketahui oleh banyak orang dalam konteks perbatasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI