Pembangunan jalur kereta api antara Phnom Penh dan Preah Sihanouk, hingga pembangunan jalur kereta api sepanjang 405 kilometer dimulai dari provinsi Preah Vihear sampai dengan provinsi Koh Kong.
Melalui program OBOR Tiongkok juga memberikan bantuan kepada Kamboja dalam peningkatan pembangkit listrik guna menumbuhkan sosial ekonomi Kamboja.
Diplomasi ekonomi melalui program OBOR telah memberikan peluang terhadap Kamboja, untuk mempercepat pertumbuhan ekonominya di lingkungan internasional. Sebagai penghubung dalam rute perdagangan, Kamboja juga mampu meningkatkan integrasi ekonomi regional maupun internasional.
Kedua negara juga fokus dalam membangun kawasan ekonomi khusus dan pelabuhan. Tiongkok telah membantu Kamboja pada peningkatan Pelabuhan Sihanouk.
Sebagai penghubung Tiongkok di kawasan Asia Pasifik kemudian memperluasnya ke Timur Tengah. Jalur Pelabuhan ini membentang dari Samudera Hindia.
Kamboja bersama Tiongkok telah sepakat untuk membuka perdagangan Kamboja. Dengan tujuan dapat menguntungkan bagi kepentingan pedagang, rakyat, serta investor.
Kamboja telah mengapresiasi program OBOR yang dicetuskan Tiongkok karena memberikan peluang pembangunan Kamboja saat ini dan masa depan. Melihat fenomena ini sebagai diplomasi ekonomi yang menguntungkan secara bilateral.
Khusus untuk negara-negara ASEAN dapat memanfaatkan AIIB supaya memberikan alternatif terhadap negara. AIIB dan sumber pendanaan tidak selalu dilihat sebagai tantangan, melainkan peluang.
Semua negara yang memiliki banyak ide dapat mengembangkan konektivitas infrastruktur.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa diplomasi ekonomi Tiongkok dan Kamboja melalui program One Belt One Road tersebut telah terbukti berhasil. Tiongkok telah meningkatkan konektivitas antar negara di wilayah Sungai Mekong terutama Kamboja.
Melalui pembangunan jaringan transportasi, energi, dan telekomunikasi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan perdagangan di kawasan tersebut.