Mohon tunggu...
Helmi Carlina Br Tarigan
Helmi Carlina Br Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

hobi memasak tapi tidak suka makan masakan sendiri 👩‍🍳😁🤭

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Ekonomi Tiongkok-Kamboja Melalui Program One Belt One Road Tahun 2021

25 Mei 2024   03:11 Diperbarui: 25 Mei 2024   03:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://asiatimes.com

Dengan bantuan Tiongkok, kawasan Sungai Mekong memiliki aspek yang yang dapat dikembangkan. Bantuan Tiongkok menargetkan kawasan Sungai Mekong untuk dijadikan titik penting pembangunan proyek OBOR.

Partisipasi Tiongkok menjalankan diplomasi ekonomi supaya dapat memanfaatkan intensif ekonomi ke negara-negara GMS. Dengan cara ini terbukti cukup efektif dalam membangun hubungan lebih dekat serta memberikan simbiosis mutualisme.  

Proyek OBOR di Kamboja, dukungan Asian Infrastructure Investment Bank. Adanya dukungan membuat hubungan jangka panjang kedua negara semakin erat. 

Diplomasi ekonomi secara khusus yang diberikan Tiongkok kepada Kamboja adalah peningkatan FDI, perdagangan serta pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur.

Tahun 2020 sebesar 2 miliar US$ dana pendukung yang diperoleh Kamboja dan Tiongkok dalam menyetujui proyek infrastruktur. Tapi, ada hambatan yang didapat kedua negara pada pembangunan berkelanjutan. 

Proyek infrastruktur yang dilakukan sering kali menimbulkan dampak negatif, seperti pemusnahan habitat alami dan gangguan terhadap ekosistem.

Selain itu, tantangan lainnya adalah ketidakpastian ekonomi global dan perubahan geopolitik. Ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan negara Barat juga dapat berdampak pada hubungan ekonomi. 

Tiongkok dan Kamboja bekerja sama untuk memastikan bahwa proyek-proyek tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa merusak lingkungan.

Pemerintah Kamboja sudah menandatangani perjanjian terkait pembangunan bandar udara baru dengan biaya 880 juta US$ bersama Yunan Investment Holdings, perusahaan milik Tiongkok sebagai bentuk diplomasi ekonomi.

Perjanjian tersebut bersifat timbal balik yang mana pembangunan industri akan meningkatkan perekonomian di Kamboja.  Mampu membuat Kamboja bersaing di pasar regional Asia Tenggara. 

Proyek OBOR telah  memberikan dampak yang cukup baik dalam pembangunan ekonomi di Kamboja. Kerja program ini membuat Kamboja mendapatkan keuntungan pembangunan terutama infrastruktur kereta api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun