Bagaimana mungkin saya bisa menulis tanpa membaca. Terlebih di zaman sekarang  pembaca akan tertarik pada berita-berita yang sedang viral. Kalau tidak mengikuti berita dengan membaca, tulisan kita pun nggak nyambung. Dan kurang dilirik pembaca. Meskipun ada sebagian orang yang hanya mau menulis, apa saja ditulis, tanpa menghiraukan dibaca orang lain atau tidak.
Semangat menekuni dunia literasi saya masih membara meskipun sudah tua dan memiliki dua cucu. Di sela-sela aktivitas rutin sehari-hari saya sempatkan untuk menulis. Menulis apa saja, apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dipikirkan.
Dari kegiatan menulis saya tinggalkan jejak pada beberapa buku antologi. Apa yang saya ketahui dan saya rasakan berharap bisa menginspirasi pembaca, melalui tulisan. Saya hanya niat berbagi, bukan menggurui.
Event-event menulis saya ikuti meskipun dengan nominal hadiah yang tidak seberapa. Saat tidak menjadi juara bagi saya tidak menjadi masalah. Saya cukup senang jika tulisan saya dikunjungi dan dibaca orang lain.
Meskipun tanpa gelar di belakang nama saya, bukanlah menjadi kendala untuk tetap berkarya. Saya hanya terinspirasi bagaimana Chairil Anwar menjadi sastrawan yang dikenang sepanjang masa meskipun tidak berpendidikan tinggi.
Terlebih bagi yang memiliki gelar, bahkan hingga beberapa gelar mengapit di antara namanya, semangat lah untuk menulis. Berkarya lah selagi masih banyak kesempatan. Tinggalkan jejak aksara, sebagai buah pikiran yang bermanfaat bagi orang lain.