Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kenangan Indah Bersama Radio

11 Desember 2022   09:58 Diperbarui: 11 Desember 2022   10:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Radio, mengingatkanku cerita zaman dulu. Meskipun sekarang masih juga bisa mendengar siaran radio lewat ponsel, tapi rasanya kenangan manis dulu tak pernah terlupakan.

Dari pagi hari bangun tidur sudah mendengar suara burung di radio yang biasa membangunkan. Saatnya radio mulai mengudara setelah istirahat malam.
Berbagai macam berita di Indonesia dan dari luar negeri bisa diketahui lewat radio. 

Aku seringnya mendengarkan berita dari BBC London. Berita kemajuan bidang pertanian juga selalu kuikuti. Acara-acara remaja dan serial berbagai drama aku nggak pernah ketinggalan.

Beberapa perlombaan yang diadakan beberapa radio juga pernah aku ikuti secara on air maupun off air. Seringnya aku ikut festival menyanyi. Lomba karaoke berbagai genre pun tak pernah ketinggalan. Meskipun cuma sampai babak semifinal, tapi dari  mengikuti ajang tersebut aku jadi banyak teman baru sesama peserta lomba.

Pernah juga mengikuti lomba pilihan bintang radio, acara rutin tahunan yang diadakan RRI. Aku mengikuti di RRI Purwokerto. Ohya, penyanyi Mayangsari yang berasal dari Purwokerto mengawali karir menyanyinya dari ajang pemilihan bintang radio juga lho! Cuma nasib dia lebih mujur yang akhirnya jadi penyanyi terkenal.

Lanjut cerita lombanya ya... Sehari sebelum lomba aku mengikuti technical meeting untuk pengambilan nada yang cocok. Ketika pelaksanaan lomba aku sudah standby sejak jam 7 pagi. Padahal perjalanan dari rumah memakan waktu 45 menitan. Bayangkan saja! Saking membludaknya peserta lomba aku menunggu giliran nyanyi hingga menjelang  jam 3 pagi.

Kondisiku sudah ngantuk dan loyo. Tapi mau nggak mau tetap saja menyanyi meskipun sangat pesimis masuk babak final. Mending yang pada maju nyanyi siang hari, kondisi masih fresh dan suara juga maksimal. Hlah aku???!!! Semangat juga sudah hilang. Menyanyi sambil menahan rasa lapar dan ngantuk. Ya sudahlah... Semua hanya menjadi pengalaman dan hikmahnya banyak teman yang sekarang masih ada yang nyambung.

Ketika SMA aku juga  mengikuti acara Gita Remaja di radio bersama beberapa teman, dengan mengisi beberapa lagu. Pulang malam harus berjalan kaki 2 Km dengan membawa gitar karena kendaraan yang aku tumpangi nggak sampai rumahku. 

Sementara teman-teman yang lain sudah turun duluan karena posisi rumahku paling ujung. Meskipun sambil menahan lapar dan ngantuk, jalan malam dengan jarak yang jauh, tapi saat itu aku nggak ada penyesalan. Ada rasa kepuasan tersendiri sudah mengisi acara di radio yang didengarkan banyak orang.

Kenangan yang paling indah meskipun harus susah payah, adalah ketika mengantar secarik kertas ke studio radio dengan berjalan kaki setelah sebelumnya naik angkutan umum. Karena kendaraan nggak sampai ke lokasi, aku harus berjalan kaki cukup jauh juga. 

Di studio aku menyerahkan kertas yang berisi nama yang mau dikirimi lagu, judul lagu dan nama pengirim.  Kadang disertai ucapan-ucapan yang dibacakan penyiar pada acara kirim-kirim lagu. Pulang dari studio aku menunggu dengan sabar tapi juga deg-degan. Setelah tiba dibacakan kertasku, rasanya hati ini berbunga-bunga beraneka warna...hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun