Sejalan dengan menunggu waktu atau jadwal telur sudah maksimal bagus untuk dikukus, saya mencari pasar lewat ponsel yang saya miliki. Dari sejumlah daftar kontak, banyak yang saya hubungi untuk menawarkan telur asin buatan sendiri.
Sesekali lewat story WA atau status FB. Tanpa saya duga sebelumnya, ternyata banyak yang langsung pesan. Hari ke-15 sejak telur diasinkan alias hari pertama mengukus telur setelah menunggu 14 hari, langsung dipesan beberapa teman. Lalu hari ke-2 Â ditawarkan ke warung makan dan penjual masakan di pasar. Begitu seterusnya, Â semakin banyak yang mengenal semakin banyak pemesanan.
Ketika hari pertama mengukus telur asin, saya sudah menyiapkan  telur mentah yang akan diproses lagi hari itu juga. Jadi setiap hari ada yang dikukus dan ada yang dibuat asin lagi. Sehingga berputar terus waktunya tidak kosong. Otomatis telur asinpun tersedia setiap hari. Apabila ada yang pesan bisa dikukus mendadak.
Saya optimis, kedepan  prospek bagus untuk  pemasaran telur asin karena banyak peminatnya. Bisa dimanfaatkan untuk acara-acara selamatan hajatan atau pengajian-pengajian yang biasanya menggunakan nasi dus. Juga catering-catering, hantaran pernikahan,untuk oleh-oleh saudara dan teman.
Satu butir telur mentah dibeli dengan harga antara 1.800-2.000 rupiah. Setelah matang dijual dengan harga  3.000-4.000. Bisa  dikalkulasi jika sehari 200 butir saja keuntungannya sangat lumayan.
Dan yang lebih utama, saya bisa membantu para peternak bebek dengan membeli hasil ternaknya, juga membantu orang lain yang mencari keuntungan dengan berjualan telur asin saya.
Resesi yang akan terjadi dialami oleh kebanyakan orang, semoga tidak dengan saya.
Bms, 19 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H