Mohon tunggu...
Duta 'co Henk' Angkasa'4927
Duta 'co Henk' Angkasa'4927 Mohon Tunggu... profesional -

"Quod Volimus Credimus Libinter "

Selanjutnya

Tutup

Politik

Propaganda Terbaik Rezim Bento - 1984

1 Oktober 2014   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hanya itu yang kamu tanyakan ?, tanya sang Bapak.

Cakra sempat tertunduk dan perlahan menjawab, "...nggak pak, ada pertanyaan yang lain lagi ".

"Kenapa kamu menundukkan kepala mu ? ...tegakkan kepala mu...lihat bapak" , suara sang bapak agak tegas, tapi tidak terdengar marah, namun cukup membuat Cakra dalam hitungan seper sekian detik menegakkan kepalanya kembali.

Lalu dengan suara yang terdengar menenangkan sang Bapak bertanya kembali, " Apa lagi yang kamu tanyakan nak ?

".....Cakra menanyakan, kenapa pak Harto tidak diculik oleh Tjakrabirawa dan dibunuh seperti 7 Perwira lainnya, padahal pak Harto kan Jenderal juga ?, kali ini Cakra tampak pasrah jika Bapaknya akan marah, walaupun dibenaknya berseliweran pertanyaan, kenapa bapak nya harus marah dengan pertanyaan ini seperti guru PSPB nya.

Ternyata diluar dugaan, Bapaknya, malah menyuruh Cakra untuk duduk di depan meja kerja bapaknya yang lebih mirip perpustakaan keluarga.

Suasana sempat hening sejenak........lalu sang Bapak berkata, " Dengarkan bapak nak, yang Pertama, kamu selesaikan tugas PSPB tanpa kamu tuliskan pertanyaan - pertanyaan mu itu tadi....besok pagi kamu serahkan ke Wali Kelasmu, agar tugas mu itu dapat disampaikan ke Guru PSPB mu..., KEDUA, suatu saat kamu akan memahami kenapa bu guru mu marah karena pertanyaan - pertanyaanmu itu tadi dan KETIGA, hari ini adalah hari Ulang tahunmu, bapak ucapkan selamat ulang tahun ya nak dan ini ada kado untukmu.....dan sekali lagi, simpan semua pertanyaan itu dalam hatimu, agar bu gurumu tak marah lagi ....."

Cakra mengerenyitkan dahinya,"Terimakasih kadonya pak, e....e....untuk pertanyaan - pertanyaan Cakra tadi, kenapa bukan bapak aja yang menjawab ?

Sambil tersenyum dan mengusap kepala Cakra,  bapaknya berkata, "......karena Bapak yakin, kamu akan menemukan jawabannya kelak......sabar ya nak, ya sudah, sekarang kamu Istirahat dulu".

Didalam kamarnya Cakra, langsung membuka kado Ultahnya yang ke - 12 , ternyata, hanya sebuah "KOMPAS"..........( sampai hari ini kompas itu masih ada dan selalu dibawanya kemanapun ia pergi........)

TERNYATA, hari ini, sehari sebelum 30 September 2014, 30 tahun setelah hukuman dari dari guru PSBP nya, Cakra masih terus bertanya;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun