Mohon tunggu...
Duta 'co Henk' Angkasa'4927
Duta 'co Henk' Angkasa'4927 Mohon Tunggu... profesional -

"Quod Volimus Credimus Libinter "

Selanjutnya

Tutup

Politik

Propaganda Terbaik Rezim Bento - 1984

1 Oktober 2014   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:48 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412136087262515309


SATU HARI MENJELANG 30 SEPTEMBER 1984

episode : Pertanyaan seorang anak prajurit "AURI" 1984,  antara fakta, mitos atau sekedar jejak Imajinatif - SOEHARTO

Atau SOEHARTO adalah DALANG G 30 S/ PKI sesungguhnya ??  ( G 30 S/ SOEHARTO )

" Untuk mempertajam imajinasi publik di tahun 1984 pemerintah Orde Baru merilis film Pengkhianatan G30S/PKI. Selama beberapa tahun di setiap tanggal 30 September film itu diputar ulang ".

Di tahun 1984 ada seorang anak tentara yang sebut saja bernama; Cakra, ia masih kelas 1 SMP di salah satu SMP Negeri di kotanya dan melalui Institusi Pendidikan, Cakra dan seluruh siswa di sekolahnya, tentunya seluruh generasi seangkatannya di masa itu WAJIB menonton film Pengkhianatan G 30 S/ PKI lalu membuat sinopsisnya sebagai TUGAS SEKOLAH yang harus dikumpulkan ke guru pelajaran PSPB atau wali kelas masing - masing . ( Ternyata waktu itu Cakra DIANGGAP tidak  mengerjakan tugas itu dengan BENAR dan akhirnya harus menerima "hukuman" - keluar dari kelas dan tidak boleh menikuti pelajaran oleh guru pelajaran PSPB nya). ( PSBP : Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa )

Dan tiga hari setelah itu surat peringatan dilayangkan ke Orang tua Cakra yang Tentara ( pada wkt itu disebut - AURI ).

Sepulang sekolah, tentunya setelah surat peringatan itu diterima oleh orang tuanya, setelah makan siang, Bapaknya yang masih berseragam dinas, meminta Cakra berdiri "sikap sempurna menghadap penuh" ke arah Bapak nya, tampak Bapaknya  hanya menarik nafas panjang dan berkata "....kenapa kamu tidak mau mengerjakan tugas PSPB mu ?

"Cakra sudah mengerjakan tugas itu, tapi ada beberapa pertanyaan yang Cakra tuliskan dalam tugas itu, yang membuat bu guru marah pak...." jawab Cakra.

Lalu Bapak nya tanya, " Kamu tanya apa ?

" e...e...Cakra tanyakan apa itu Isu Dewan Jenderal dan dokumen Gilchrist pak....dan kenapa dokumen orang Inggris ada hubungannya dengan G 30 S / PKI ?, kata Cakra.

"Hanya itu yang kamu tanyakan ?, tanya sang Bapak.

Cakra sempat tertunduk dan perlahan menjawab, "...nggak pak, ada pertanyaan yang lain lagi ".

"Kenapa kamu menundukkan kepala mu ? ...tegakkan kepala mu...lihat bapak" , suara sang bapak agak tegas, tapi tidak terdengar marah, namun cukup membuat Cakra dalam hitungan seper sekian detik menegakkan kepalanya kembali.

Lalu dengan suara yang terdengar menenangkan sang Bapak bertanya kembali, " Apa lagi yang kamu tanyakan nak ?

".....Cakra menanyakan, kenapa pak Harto tidak diculik oleh Tjakrabirawa dan dibunuh seperti 7 Perwira lainnya, padahal pak Harto kan Jenderal juga ?, kali ini Cakra tampak pasrah jika Bapaknya akan marah, walaupun dibenaknya berseliweran pertanyaan, kenapa bapak nya harus marah dengan pertanyaan ini seperti guru PSPB nya.

Ternyata diluar dugaan, Bapaknya, malah menyuruh Cakra untuk duduk di depan meja kerja bapaknya yang lebih mirip perpustakaan keluarga.

Suasana sempat hening sejenak........lalu sang Bapak berkata, " Dengarkan bapak nak, yang Pertama, kamu selesaikan tugas PSPB tanpa kamu tuliskan pertanyaan - pertanyaan mu itu tadi....besok pagi kamu serahkan ke Wali Kelasmu, agar tugas mu itu dapat disampaikan ke Guru PSPB mu..., KEDUA, suatu saat kamu akan memahami kenapa bu guru mu marah karena pertanyaan - pertanyaanmu itu tadi dan KETIGA, hari ini adalah hari Ulang tahunmu, bapak ucapkan selamat ulang tahun ya nak dan ini ada kado untukmu.....dan sekali lagi, simpan semua pertanyaan itu dalam hatimu, agar bu gurumu tak marah lagi ....."

Cakra mengerenyitkan dahinya,"Terimakasih kadonya pak, e....e....untuk pertanyaan - pertanyaan Cakra tadi, kenapa bukan bapak aja yang menjawab ?

Sambil tersenyum dan mengusap kepala Cakra,  bapaknya berkata, "......karena Bapak yakin, kamu akan menemukan jawabannya kelak......sabar ya nak, ya sudah, sekarang kamu Istirahat dulu".

Didalam kamarnya Cakra, langsung membuka kado Ultahnya yang ke - 12 , ternyata, hanya sebuah "KOMPAS"..........( sampai hari ini kompas itu masih ada dan selalu dibawanya kemanapun ia pergi........)

TERNYATA, hari ini, sehari sebelum 30 September 2014, 30 tahun setelah hukuman dari dari guru PSBP nya, Cakra masih terus bertanya;

" APAKAH HARI INI PRESIDEN, TNI AD - ( yang pernah memiliki media propaganda Angkatan Bersendjata dan Berita Yudha ) atau INSTITUSI NEGARA di Republik ini, PUNYA KEBERANIAN untuk MEMBERIKAN PERNYATAAN FORMAL; apa yang sesungguhnya terjadi pada saat 30 September 1965, yang dikenal sebagai pengkhianatan G 30 S/PKI  VERSI ORBA / SUHARTO sebagai satu - satunya dogma yang HARUS diingat dan dipercaya ?

Tidak cukup sampai situ, sebuah monumen yang diberi nama Pancasila Sakti didirikan di Lubang Buaya. Semua hal ini melengkapi ritual suci hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober.

Pertanyaan yang lantas mengemuka; KESAKTIAN PANCASILA atas apa ?

"Diam - diam Cakra mulai meyakini, bahwa Film G 30 S/ PKI hanyalah PROPAGANDA TERBAIK Rezim Orde Baru dengan SOEHARTO sebagai DALANG sekaligus PEMERAN UTAMA nya".

Dan menarik apa yang dikatakan Leo Suryadinata (Golkar dan Militer, hal 19-20) bahwa “jika PKI menjadi dalang kudeta, ia adalah dalang yang sama sekali tidak siap”. Artinya, PKI memang tidak menyiapkan G30S.

Benar apa yang dikatakan Peter Ustinov, sejarawan Rusia, bahwa barang siapa dapat menguasai ingatan seseorang maka ia akan menguasai kehidupan mereka.

Sudah tiba waktunya untuk mengatakan yang benar sebagai benar dan yang salah sebagai salah.

Sejarah G 30 S tahun 1965  yang selama 32 tahun ini diputarbalikkan oleh kekuasaan Soeharto, harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya.

Yaitu adalah G 30 S/ SOEHARTO

Salam keSAKTIan PANCASILA ?

Duta ko henk Angkasa'4927

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun