episode : anak begawan melawan alam
"Alam itu netral, tidak jahat, tidak baik. Manusialah yang memaknai alam itu sebagai jahat atau baik sesuai dengan kepentingan dan keinginannya".
"Dalam ekosistem, justru manusialah yang menjadi musuh dari alam dan binatang-binatang ini karena merusak keseimbangan ekosistem dengan membunuhi hewan-hewan yang dianggap sebagai predator. Di alam, para predator itu hanya menjalankan tugasnya sebagai predator dan makan hewan yang memang menjadi buruan mereka".
"Sementara manusia berburu hanya untuk bersenang-senang dan melindungi kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan apakah hewan itu menjadi langka atau punah".
Bila kita mencermati prilaku poliTIKUS yang juga anak begawan (Liberalis) sekaligus BEKAS TENTARA yang akhirnya DIBERHENTIKAN ( dengan hormat) dari dinas ketentaraannya ini, Â dengan AKROBAT nya dalam peta politik kotemporer Indonesia akhir - akhir ini, yang pantang surut langkah meski berhadapan dengan kegeraman publik terhadap tak terbendungnya syahwat kekuasaannya dengan menggulirkan PILKADA TIDAK LANGSUNG,yang mengecewakan pihak yang tak menghendaki upaya politik yang dianggap merampas hak konstitusi atau suara rakyat, MESTINYA sudah dapat diprediksi sejak awal selain dengan memahami REKAM JEJAK nya dan setiap episode iklannya yang mengidentifikasikan dirinya sebagai MACAN ASIA.
Julukan Macan Asia pernah disandang oleh Indonesia saat Rezim otoriter ORBA, Macan Asia Timur juga dikenal sebagai Empat Naga Kecil Asia merujuk pada perekonomian di Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan.
Negara-negara tersebut berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan industrialisasi yang cepat antara awal tahun 1960-an dan 1990-an.
Karakteristik umum dari Macan Asia Timur adalah:
1. Memusatkan ekspor ke negara industri yang lebih kaya.
2. Surplus perdagangan dengan negara-negara industri maju tersebut.
3. Mempertahankan pertumbuhan digit-ganda untuk beberapa dekade.