Enggano? Â dimana tuh?
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nama Enggano tidaklah terlalu populer sebagai salah satu pulau terluar di Indonesia. Nama-nama seperti Sabang,  Natuna, Miangas, Rote, hingga Morotai jauh lebih populer di ingatan publik. Padahal  apabila dicermati di peta,  letak Pulau Enggano adalah paling dekat dari Jakarta,  apabila dibandingkan pulau-pulau tersebut di atas. Ia terletak di Lautan Hindia di sisi barat Pulau Sumatera berseberangan dengan Propinsi Bengkulu dan Propinsi Lampung.Â
Warga Jakarta yang sangat mengenal Enggano pastinya adalah warga Jakarta Utara, terutama warga Tanjung Priok. Karena, Enggano adalah nama sebuah ruas jalan raya  di dekat Pelabuhan Tanjung Priok.  Tapi, pastinya, mereka yang setiap hari melewati jalan Enggano pun belum tentu tahu dimana letak Pulau Enggano apalagi pernah mengunjunginya.
Dan kami adalah sedikit orang yang beruntung bisa mengunjungi Enggano. Â Ketika tidak banyak orang Bengkulu yang juga pernah mengunjungi pulau terpencil yang terletak di Samudera Hindia ini. Â Kendati terpisah jarak 156 km dari Ibukota Propinsi Bengkulu (arah barat daya) dan terpisah lebih jauh lagi dari Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara (Argamakmur), Â Enggano tetap menjadi bagian dari Propinsi Bengkulu. Â Uniknya lagi, Â ia adalah satu kecamatan yang menjadi bagian dari Kabupaten Bengkulu Utara. Â Padahal Kabupaten Bengkulu Utara bukanlah Kabupaten terdekat dengan Pulau Enggano. Â Apabila ditarik garis lurus, Â maka titik terdekat ke Pulau Enggano adalah dari Kabupaten Kaur di Propinsi Bengkulu bagian selatan, Â atau malah lebih dekat ke Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung.Â
Beruntung-lah Allah SWT memberkahi pulau yang lumayan luas (seluas 397km2 alias dua kali luas kota Depok) walau terisolir ini dengan tanah yang teramat subur. Â Disamping pisang, Â sawah, palawija, hingga hutan belantara tumbuh subur disini. Â Ibaratnya, Â cukup melempar bibit tanaman dan otomatis tanaman akan tumbuh sendiri tanpa perlu perawatan ekstra seperti halnya di negeri-negeri gurun pasir.Â
Kapal ferry yang melayani rute Enggano- Bengkulu pp hanya ada 2 (dua) kali dalam sepekan. Â Itupun hanya satu kapal. Â Ada memang satu kapal lagi, Â yaitu kapal perintis, Â namun (pada saat tulisan ini dibuat) masih dalam keadaan rusak mesin-nya. Â Layanan transportasi udara tersedia dari Bandara Bengkulu ke Bandara Perintis di Enggano untuk seminggu dua kali. Â Menggunakan pesawat kecil Susi Air berkapasitas 12 orang saja. Â Thanks to Susi Air and Ferry yang menjadi jembatan masyarakat Enggano dengan daratan Sumatra !Â
Ini mungkin salah satu resiko dan (nasib) jadi salah satu pulau terluar di Indonesia.  Infrastruktur dan fasilitas umum terbatas.  Yang  membuat mimpi-mimpi anak bangsa menjadi terbatas juga.  Membuat cita-cita tunas-tunas muda jadi disesuaikan dengan kondisi.  Sekolah menengah negeri hanya satu di pulau ini dan tak tersedia perguruan tinggi.  Jalan satu-satunya untuk sekolah tinggi adalah ke daratan Sumatra atau ke pulau lain di Indonesia.  Yang tentunya tidak mudah dan tidak murah.  Para orangtua mesti merogoh saku lebih dalam.