Pendahuluan
Metode Jigsaw adalah teknik pembelajaran kolaboratif yang dirancang untuk memfasilitasi pemahaman mendalam dan keterlibatan aktif siswa dalam materi pelajaran. Dalam konteks pembelajaran biologi, metode ini sangat efektif untuk membagi materi kompleks menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola, memungkinkan siswa untuk menjadi ahli dalam aspek tertentu dari topik dan kemudian mengajarkannya kepada teman sekelas mereka. Penulis akan membahas penerapan metode Jigsaw dalam pembelajaran biologi, termasuk prinsip dasar, keuntungan, langkah-langkah implementasi, serta contoh aplikasi konkret.
Prinsip Dasar Metode Jigsaw
Metode Jigsaw, dikembangkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971, adalah strategi pembelajaran kolaboratif yang melibatkan pembagian siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dengan tanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari materi pelajaran. Setelah mempelajari bagian mereka, siswa bergabung kembali dalam kelompok asal untuk mengajarkan apa yang telah mereka pelajari kepada anggota kelompok lainnya. Prinsip dasar metode Jigsaw mencakup:
a. Pembagian MateriÂ
Materi pelajaran dibagi menjadi bagian-bagian kecil yang saling melengkapi. Setiap siswa atau kelompok siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan memahami salah satu bagian tersebut.
b. Kelompok JigsawÂ
Siswa yang mempelajari bagian yang sama bergabung dalam kelompok Jigsaw untuk mendiskusikan dan menyempurnakan pemahaman mereka tentang bagian materi tersebut.
c. Penyampaian InformasiÂ
Setelah kelompok Jigsaw menyelesaikan diskusi mereka, mereka kembali ke kelompok asal dan menyampaikan informasi yang telah mereka pelajari kepada anggota kelompok lainnya.
d. Integrasi dan PenilaianÂ