Keterkaitan modul 3.1_Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin dan modul 3.3_Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Pemimpin pembelajaran adalah orang yang melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dan berkolaborasi dengan pihak lain. Agar pengambilan keputusan lebih efektif dan efisien terkait dengan program/kegiatan yang berdampak positif pada murid, maka pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tersebut harus memperhatikan 3 prinsip, 4 paradigma, dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan.
Keterkaitan modul 3.2_Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya dan modul 3.3_Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid
Pengelolaan program/kegiatan yang berdampak positif pada murid, hendaknya didukung oleh hasil identifikasi/pemetaan 7 aset atau modal utama yang dimiliki (modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal agama dan budaya, modal politik, dan modal finansial). Jika hal itu dilakukan secara baik dan benar, maka pemangku kepentingan (stake holders) dapat memanfaatkan aset atau modal utama secara lebih efektif dan efisien. Dengan berfokus pada aset atau modal utama yang dimiliki, maka perencanaan dan pengelolaan program/kegiatan yang berdampak positif pada murid dapat dilakukan secara lengkap, baik, dan benar.
Â
Pertanyaan 4
Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya, jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak pada murid?Â
Program/kegiatan yang berdampak positif pada murid merupakan program/kegiatan yang mendorong kepemimpinan murid (student agency) dengan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c) evaluasi program atau kegiatannya. Memperhatikan dan mengintegrasikan hal-hal berikut ini sebagai faktor pendukung utama dan atau pendukung tambahan dalam program/kegiatan yang berdampak positif pada murid, antara lain; (i) kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila, (ii) lingkungan yang menumbuhkembangkan murid, (iii) pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid, (iv) filosofi pendidikan KHD, (v) nilai-nilai dan peran guru penggerak, (vi) visi guru penggerak, (vii) budaya positif, (viii) pembelajaran berdiferensisasi, (ix) pembelajaran sosial emosional, (x) coaching untuk supervisi akademik, (xi) pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, dan (xii) pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
Â
Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif bagi murid?
Kita harus dapat meningkatkan kesempatan untuk mendorong kepemimpinan murid di dalam setiap tahapan program atau kegiatan (mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program atau kegiatannya) yang berdampak positif pada murid secara lengkap, baik, dan benar.