Mohon tunggu...
Syaiful Rohman R
Syaiful Rohman R Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 1 Sampang, Madura

Praktisi Pendidikan, Penulis, Penggiat Literasi, Pemerhati Lingkungan Hidup, Sosial Budaya, dan Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Pada Murid__Modul 3.3

13 Maret 2023   10:29 Diperbarui: 13 Maret 2023   10:35 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang bisa berdampak positif serta diharapkan dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif) dalam dirinya.

Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid adalah lingkungan dimana guru, sekolah, orang tua, dan komunitas secara sadar mengembangkan well being atau kesejahteraan diri murid-muridnya secara optimal. 

Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan memiliki beberapa karakteristik, yaitu (a) lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi positif, (b) lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif, dan bijaksana, (c) lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian akademik maupun non akademiknya, (d) lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, (e) lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan, (f) lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri, dan (g) lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tanggu murid untuk terus bangkit di tengah kesempitan dan kesulitan.

Sebagai pusat dari proses pendidikan, murid "berada" dalam lintas komunitas. Mereka dapat berada sekaligus pada; (a) komunitas keluarga, (b) komunitas kelas dan antar kelas, (c) komunitas sekolah, (d) komunitas sekitar sekolah, dan (e) komunitas yang lebih luas. Semua komunitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran murid. Komunitas-komunitas tersebut merupakan aset sosial yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program/kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, yaitu dengan bersama-sama ikut mempromosikan dan mendorong 'suara, pilihan, dan kepemilikan' murid dalam berbagai peran yang mereka mainkan dan interaksi mereka dengan murid.

Komunitas memiliki peran penting dalam membantu mewujudkan lingkungan belajar yang mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid karena (a) membantu menyediakan kesempatan bagi murid untuk mewujudkan pilihan dan suara mereka, (b) membantu murid untuk belajar melihat dan merasakan dampak dari pilihan dan suara yang dibuatnya, (c) membantu dan membentuk identitas diri dan efikasi murid yang lebih kuat, dan (d) membantu murid untuk dapat tumbuh menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Untuk dapat mempromosikan 'suara, pilihan, dan kepemilikan murid' ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan panduan dalam membangun interaksi murid dengan komunitas, yaitu (a) membangun suasana yang menghargai murid, (b) mendengarkan murid, (c) dialog atau komunikasi dengan murid, (d) menempatkan murid dalam kursi pengemudi.

 Pertanyaan 3

Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya?

Keterkaitan modul 1.1_Filosofi Pendidikan KHD dan modul 3.3_Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan bahwa pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam konteks pendidikan abad XXI, kata "menuntun" dapat diterjemahkan dengan kata-kata "kolaborasi, kritis-reflektif, komunikasi, kreatif, dan inovatif", adapun kata "selamat dan bahagia" dapat diterjemahkan dengan  kata-kata "kesejahteraan " (wellbeing). Ini berarti, dalam pengelolaan program/kegiatan yang berdampak positif pada murid. Guru dan murid harus berkolaborasi (bekerja sama) melalui cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang kritis-reflektif, komunikasi, kreattif, dan inovatif untuk menggali dan mengembangkan potensi murid dan mengakomodasi karakteristik masing-masing murid untuk mewujudkan kesejahteraan murid (student wellbeing).

Keterkaitan modul 1.2_Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak dan modul 3.3_Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun