Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh membuat saya sangat bersyukur, senang sekali, tetap semangat belajar dan sangat membantu sekali sebagai Calon Guru Penggerak (CGP) untuk membaca, mempelajari dan memahami (lagi) secara lebih lengkap, baik, dan benar yang berkaitan dengan; (a) kepemimpinan murid, (b) suara, pilihan, dan kepemilikan murid, (c) kepemimpinan murid dan kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila, (d) lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, (e) peran keterlibatan komunitas dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, dan (f) program atau kegiatan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid.
Melalui modul 3.3 ini juga, saya dapat mempelajari, memahami, dan berusaha untuk menerapkan secara lengkap, baik dan benar tentang pentingnya memberikan kesempatan kepada murid untuk terlibat dalam pengelolaan program/kegiatan sekolah yang berdampak positif pada murid (mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program atau kegiatannya) baik intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Peran kita sebagai guru adalah (a) mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks, dan kebutuhannya, dan (b) mengurangi kontrol kita terhadap mereka.
Saya sangat bersyukur, senang, dan bahagia karena banyak belajar hal yang baru dan menarik pada modul 3.3 ini. Hal ini yang membuat saya mempunyai cara berpikir, sikap, dan tindakan untuk terus memberikan yang terbaik bagi murid. Saya juga merasa tertantang untuk menyusun program/kegiatan yang berdampak positif pada murid berdasarkan aset/kekuatan yang ada di sekolah, sehingga program/kegiatan tersebut dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan murid (student agency) melalui suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid.
Selama mempelajari modul 3.3 ini, saya menyadari dengan sepenuh hati sebagai seorang pemimpin pembelajaran, dalam pengelolaan program kegiatan yang berdampak positif pada murid tetap harus melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c) evaluasi program atau kegiatannya.Â
Untuk itu, dalam pengelolaan program/kegiatan yang berdampak positif pada murid, betapa pentingnya seorang guru mengembangkan kepemimpinan murid (student agency) melalui suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) murid, sehingga dapat mewujudkan; (i) lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif, dan bijaksana, (ii) lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid untuk dalam proses pencapaian tujuan akademik dan non akademik, dan (iii) lingkungan yang menempatkan murid sedemikian rupa sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri.
Nilai-nilai dan peran guru penggerak sangat dibutuhkan sekali dalam pengelolaan program/kegiatan yang berdampak positif pada murid. Saya tetap mempunyai semangat, motivasi, dan keinginan untuk melakukan inovasi dan kreativitas yang terbaik bagi murid, serta mendorong saya untuk terus belajar (lagi) berkolaborasi dengan murid agar menjadi pemimpin pembelajaran sehingga dapat menciptakan kesejahteraan (well being) bagi diri murid-muridnya.
 Pertanyaan 2
Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
Kepemimpinan murid (student agency) adalah kemampuan murid untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya.
Saat murid menjadi pemimpin dan mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, maka hubungan yang tercipta antara guru dan murid akan mengalami perubahan, karena hubungannya bersifat kemitraan.
Dalam konsep kepemimpinan murid (student agency), mereka sebenarnya memiliki (a) suara (voice), yaitu pandangan, perhatian, gagasan yang diekspresikan oleh murid melalui partisipasi aktif mereka di kelas, sekolah, komunitas, dan sistem pendidikan mereka, yang berkontribusi pada proses pengambilan keputusan dan secara kolektif mempengaruhinya, (b) pilihan (choice), yaitu peluang yang diberikan kepada murid untuk memilih kesempatan-kesempatan dalam ranah sosial, lingkungan, dan pembelajaran, dan (c) kepemilikan dalam belajar (ownership in learning), yaitu mengacu pada rasa keterhubungan, keterlibatan aktif, dan investasi pribadi seseorang dalam proses belajar.