Mohon tunggu...
Syaiful Rohman R
Syaiful Rohman R Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 1 Sampang, Madura

Praktisi Pendidikan, Penulis, Penggiat Literasi, Pemerhati Lingkungan Hidup, Sosial Budaya, dan Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin_Modul 3.1

14 Februari 2023   12:32 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:40 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis"

-George Wilhelm Friederich Hegel-

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan  ini, jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda?

Bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan untuk memperoleh nilai akademik saja, tapi juga bertujuan bagaimana membuat manusia yang beretika.

Rangkuman dan Kesimpulan Pembelajaran_Koneksi Antarmateri Modul 3.1

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hadjar Dewantara dengan Pratap Triloka, yaitu (1) Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan menjadi teladan), (2) Ing Madyo Mangun Karso (di tengah membangun kemauan), dan (3) Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan). Hal ini memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin ketika berada di depan, maka dia menjadi teladan. Ketika berada di tengah, ia membangun kemauan Jika berada di belakang,  ia memberi dorongan. Jika diterapkan di sekolah, seorang pemimpin harus menjadi teladan yang baik, membangun dan mengarahkan serta memberikan dorongan kepada murid agar selamat, bahagia, dan merdeka. Pada akhirnya, seorang pemimpin akan mengambil keputusan yang berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri setiap orang tentu berbeda-beda. Setiap orang memiliki nilai-nilai kebajikan yang tumbuh dan berkembang dalam dirinya. Nilai-nilai yang tertanam pada seorang pendidik/pemimpin akan berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambil dalam pengambilan suatu keputusan. Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri kita, misalnya: keadilan, keselamatan, tanggung jawab, kejujuran, rasa syukur, lurus hati, berprinsip, integritas, kasih sayang, rajin, berkomitmen, percaya diri, kesabaran, keamanan dan lain-lain. Hal-hal seperti itu akan mendasari kita dalam pengambilan suatu keputusan. Seorang pemimpin pembelajaran harus menyadari, menerima dan terbuka terhadap perbedaan nilai-nilai kebajikan yang dimiliki oleh setiap orang. Namun tetap memiliki nilai-nilai kebajikan dan berpegang pada 3 (prinsip) dalam pengambilan suatu keputusan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan "coaching" (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil?, Apakah pengambilan keputusan itu telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi "coaching" yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan berkaitan dengan "coaching" (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil sangat bermanfaat, terutama saat menjelaskan tentang 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang berkaitan dengan dilema etika. Teknik coaching dengan alur TIRTA sangat mendukung dalam 9 langkah pengambilan dan keputusan. Dengan kemampuan coaching yang saya miliki, saya berkeyakinan mampu untuk mengembangkan diri dan orang lain,yaitu murid, rekan sejawat dan lainnya dalam melakukan pengambilan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun