Mohon tunggu...
Helma Salwa Rafilia
Helma Salwa Rafilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - currently studying psychology.

Hai!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Insecurity dan Body Image pada Remaja

29 September 2021   23:25 Diperbarui: 29 September 2021   23:32 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa remaja dimulai pada usia 10 – 18 tahun, rata-rata remaja cenderung berada dalam keadaan yang labil serta memiliki tingkat emosional yang berubah-ubah karena bergantung pada masa pubertas remaja. Kebanyakan remaja pada saat ini cenderung memiliki insecurity terhadap kemampuan diri maupun fisik yang dimiliki. Insecurity merupakan bentuk ketidak percayaan diri yang digambarkan sebagai perasaan kurang nyaman, cemas, malu, dan takut dalam diri seseorang. 

Perasaan insecure cenderung dimiliki oleh remaja karena pada masa ini remaja memiliki emosional yang labil dan kerap membandingkan dirinya dengan orang lain yang dianggap lebih dari dirinya. Rasa insecure ini yang membuat orang memiliki sisi lain pada masyarakat dan mempunyai sisi yang berbeda pada saat dirinya sedang sendiri atau sedang bersama lingkungan lain. Rasa percaya diri sangat penting dibangun dalam diri remaja untuk menumbuhkan sikap yang lebih baik dalam bersosialisasi. 

Insecurity dan Body Image merupakan kedua hal yang saling berhubungan dalam perasaan diri seseorang. Hal ini dapat timbul akibat perasaan tidak percaya diri akan pencapaian orang lain. Individu merasakan adanya kekurangan dalam dirinya akan potensi yang dimiliki serta menganggap rendah kemampuan diri sendiri. 

Rendahnya kepercayaan diri pada remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perubahan fisik yang terjadi pada diri remaja. Penampilan fisik merupakan hal utama yang paling diperhatikan oleh remaja, terutama pada remaja perempuan yang dianggap lebih sering mengutamakan penampilan. 

Body Image adalah suatu imajinasi subyektif yang dimiliki oleh seseorang akan gambaran pada tubuhnya, terutama pada penilaian orang lain dan seberapa mungkin tubuhnya dapat memenuhi persepsi dan kriteria tersebut (Ifdil et.al, 2017). 

Tingkat body image pada individu juga memperhatikan kepuasan yang dimiliki seseorang pada bagian tubuhnya dan penampilan fisik atas penilaian dan penerimaan yang diraih pada pengaruh sosial termasuk empat aspek yakni reaksi, perbandingan, peranan individu, dan identifikasi orang lain terhadap dirinya. 

Body image yang ideal dimiliki oleh individu adalah positif, dikatakan demikian karena setiap masing-masing individu harus positif menerima bentuk pada bagian tubuhnya tanpa harus memikirkan standar kecantikan nasional maupun penilaian yang diberikan orang lain terhadap diri kita. Tingkat insecurity pada zaman sekarang ini semakin bertambah karena peran sosial media. 

Namun, pada kenyataannya di era digital sekarang ini semakin banyak remaja yang merasa insecure terhadap body image yang dimilikinya serta pemikiran akan penilaian orang lain yang dirasa sangat penting karena pengakuan sosial yang baik akan mengantarkan kita kepada kepuasan sosial. Pada penelitian yang dilakukan oleh Alidia (2014) menunjukkan body image siswa perempuan lebih rendah dibandingkan dengan body image siswa laki-laki. Selanjutnya, hasil penelitian Putri (2015) menunjukkan body image yang dimiliki siswa berada pada kategori sedang yang artinya cukup positif. 

Kepercayaan diri pada remaja perempuan dianggap lebih rendah dibandingkan remaja laki-laki, hal ini diakibatkan oleh kurangnya support antar perempuan pada era sekarang yang justru kerap merendahkan satu sama lain. 

Bentuk tubuh yang ideal bagi standar kecantikan pada umunya di masyarakat adalah bentuk tubuh layaknya model yang tidak memiliki kekurangan sedikitpun. Padahal jika kita lihat, setiap orang memiliki kekurangan tersendiri. (Ramadhani & Putrianti, 2014)

Maka dari itu, sebagai remaja atau Gen Z yang up to date kita harus dapat memiliki kepercayaan diri akan body image yang kita miliki karena bukan tidak mungkin orang lain sebenarnya menganggap diri kita cantik ataupun memiliki tubuh yang ideal. Sebagai remaja tentu selalu ada rasa kurang, tidak cukup, dan tidak percaya diri karena pada masa remaja kita akan mengalami masa transisi menuju dewasa dan hal ini bukan merupakan hambatan untuk memiliki kepercayaan diri serta menghilangkan insecurity pada body image masing-masing. 

DAFTAR PUSTAKA

Ifdil, I., Denich, A & Ilyas, A. (2017). Hubungan Body Image dengan Kepercayaan Diri Remaja Putri. 2(3), 107–113.

Ramadhani, T. N., & Putrianti, F. G. (2014). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Citra Diri Pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 4, 22–32.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun