Ada suatu pandangan bahwa Dunia Barat maju karena meninggalkan agamanya, sedangkan Dunia Islam justru mundur ketika meninggalkan agamanya. Menurut saya ini ada benarnya, tapi ada tidak benarnya juga. Barat justru maju karena mencontoh Dunia Islam pada abad pertengahan. Sayangnya memang barat benar-benar total meninggalkan agama. Padahal yg harusnya ditinggalkan mestinya hanya kejumudan dalam agama. Sedangkan Islam mundur justru karena meninggalkan tradisi intelektual yg sebelumnya sudah dikembangkan. Tradisi itu selanjutnya diambil kembali oleh orang-orang barat.
Sejak saat itulah tongkat estafet peradaban kembali dipegang Dunia barat. Dunia Islam justru masuk dalam kejumudan seperti Eropa pada masa sebelumnya (dark age). Spirit pencerahan dalam Islam malah ditinggalkan. Dalam hal inilah kita bisa mengatakan Islam mundur karena meninggalkan agamanya.
Kemudian muncul pertanyaan, "Apakah kita harus kehilangan agama untuk bisa bergerak maju?". Saya rasa mestinya tidak. Umat Islam mestinya bisa memadukan antara aqli dan naqli. Umat Islam harus bisa maju dengan tanpa meninggalkan agamanya. Umat Islam harus mampu mengembangkan peradaban fikir, sekaligus juga peradaban zikir. Hal itulah yg bisa menjadi pembeda. Hal itu pula lah yang akan menggenapi firman Allah "Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnasi ..., kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia". Jika tidak, ayat tersebut hanya akan menjadi teks saja, tanpa ada kenyataannya.
China, India, Timur Tengah (Islam), adalah barisan terdepan peradaban sebelum Dunia Barat bangkit dan mengambil alih pada abad 17. Kini di abad 21, China dan India sudah mulai bangkit kembali, sejajar dengan Dunia Barat yang trennya mulai menurun. Sedangkan Dunia Islam masih belum bisa bergerak keluar dari ketertinggalannya. Fundamentalisme sebagai upaya, nyata-nyata telah gagal membangkitkan Islam dari tidurnya. Perlu ijtihad-ijtihad baru sebagai upaya agar Islam dapat bangkit dan bersaing kembali dalam kontestasi peradaban dunia.
Momen Maulid Nabi SAW ini, Semoga menjadi momentum refleksi kita bersama agar spirit pencerahan dapat kembali hadir di tengah Umat Islam, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi 14 abad silam.
Sekian
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H