Sebuah kisah dari seorang hamba dalam perjalanan mencari TuhanNya, yang bisa kita ambil pelajaran.
Suatu saat seorang hamba tersebut bermunajat dengan khusuknya kepada TuhanNya, ia berucap dengan lirih dan penuh ketawadhuan, dihiasi dengan air mata yang meleleh dipipinya yang sudah keriput, yang ia lakukan lebih dari 25 tahun perjalanan dalam hidupnya seraya berucap
"Yaa Allah.. selain Engkau adalah kecil, tidak ada apa-apanya, maka aku tidak butuh semuanya, semuanya adalah palsu dan menipu, maka aku hanya butuh Engkau karena selain Engkau tiada arti"
Maka saat itu ada suara jiwa (hatif) yang sangat keras mengatakan:
"Sombong engkau wahai hambaku! Apakah kamu sudah suci berhadapan denganKu!"
"Jangan kau selimuti ketakaburanmu atas namaKu, ingatlah semua yang Kuciptakan adalah alat untuk mengenalku karena apa yang kuciptakan itu tidak sia-sia"
"Ingat hambaku yang bisa menghadapKu ya Aku!, yang bisa mengingatKu ya Aku!, dan yang bisa mengenal Aku ya Aku, (AROFTU ROBBI BI ROBBI) karena engkau bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, karena engkau adalah kehendakKu dan makhlukKu"
Maka menangislah si hamba itu dalam kehinaan dan kerendahannya, karena menganggap dirinya dekat dengan TuhanNya, terasa malu dia menyadari kebodohannya karena ada pengakuan mampu mendekat kepadaNya.
#####
Ingat! Billah bukan diakal akan tetapi Billah harus dirasakan, semakin orang itu Billah semakin tidak berkutik untuk membuat dirinya bangga, merasa aku, karena Ilmu Billah itu adalah sinar penerang hati serta membimbing untuk melihat kelemahan dan cacatnya diri sendiri dan menyadari semuanya hanya TuhanNya sehingga dia tiada daya dan upaya kecuali dari TuhanNya dan dia merasa NOL dan NOL itupun di NOL kan lagi, artinya tidak ada yang apa-apa, hanya DIA (ALLAH).
Sesuai dengan hukum logika