[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Ibu Pertiwi Menangis"][/caption]
Sudah berapa banyak tragedi yang menimpa negeri kita, negeri yang dulu terkenal elok karena keramahan-tamahan orangnya, indah serta kaya akan sumber daya alam, sehingga pantaslah disebut dengan negeri Zamrud Katulistiwa tapi sayang negeri itu sekarang berubah menjadi negeri yang suram dan gelap gulita, negeri yang penuh kepohangan dan kesombongan.
Terlihat jelas di pelupuk mata kita, manusia berlomba-lomba untuk mencari kemenangan, seakan-akan hukum rimba terjadi di zaman ini, padahal kita manusia makhluk yang mulia dan makhluk yang dimuliakan. Apalagi dengan datangnya kitab suci dan datangnya rasul-rasul mestinya manusia santun dan beradab.
Dengan alasan apapun, membuat saudara susah itu merupakan hal yang anarkis kejam dan tidak beradab.
Dimanakah sifat kasih sayang itu?
Setuah ini zaman?
Mungkinkah manusia lupa akan dirinya? sehingga dunia menambah daftar panjang catatan sejarah kelam kekejian umat manusia yang tercoret dengan tinta darah.
Masih adakah orang-orang yang berjiwa rasul?
Masih adakah orang-orang yang berjiwa sahabat?
Masih adakah orang-orang yang berjiwa kasih sayang di zaman seperti ini?
Apakah dunia semakin tua?
Apakah dunia akan hancur?
Secepat inikah dunia kiamat karena ulah tangan manusia itu sendiri?
Mestinya, jangankan dengan manusia, dengan hewanpun kita harus beradab dan harus kasih sayang.
Mengapa sampai terjadi begitu?
Apakah iblis telah menancapkan kuku-kuku ke aku an nya kedalam jantungnya umat?
Apakah iblis telah menancapkan bendera-bendera ke aku an nya kedalam jiwanya umat?
Apakah hijaunya bumi Zamrud Khatulistiwa itu ada darah yang berceceran?
Sudahkah zamrud itu tertetes dan terkontaminasi dengan darah-darah ke aku an, sehingga zamrud itu tidak akan menjadi hijau lagi, mungkin zamrud itu akan menjadi kelam karena darah-darah yang tumpah, yang ditumpahkan oleh ananiyah dan nafsu-nafsu belaka?
Separah itukah virus-virus keakuan merubah hijaunya zamrud khatulistiwa menjadi darah-darah di garis khatulistiwa?
Mari saudaraku, cepat…cepatlah…
Kembali kepada Rasul,
Kembali kepada Alloh Swt,
Kembali kepada jiwa Ketuhanan dan jiwa Kehambaan.
Sebelum terlambat, karena sebentar lagi maut pasti akan datang menjemput
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H