Mohon tunggu...
Si Fakir Yang Hina
Si Fakir Yang Hina Mohon Tunggu... lainnya -

Bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa, bila ada di depan tiada yang mengenal dan ketika ia tidak ada tak seorangpun yang mencari, karena dia adalah Si Fakir Yang Hina >> www.alamhikmah.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Akar Penghancur Dunia!

31 Januari 2011   07:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sekarang dalam keadaan mencekam, entah bencana apalagi yang akan terjadi, karena manusia sudah hilang sifat kemanusiaanya, manusia sudah hilang sifat kehambaanya, manusia sudah hilang sifat kasih sayangnya, sehingga manusia menjadi brutal, anarkis, dan tega memakan saudaranya sendiri.

[caption id="" align="alignright" width="189" caption="Hosni Mubarak"][/caption] Lihat apa yang sedang terjadi di Kairo, Mesir? rakyat tidak puas dengan pemimpinnya ingin mengulingkan pemerintahan Hosni Mubarak, sehingga pemerintahan bergejolak, tak terelakkan lagi mayat-mayat bergelimpangan hanya karena perebutan kekuasaan, satu sama lain saling merasa lebih unggul, merasa saling benar sendiri, sehingga sifat ananiyah yang menguasai hati. Ketika sifat ananiyah menguasai hati, pada saat itulah tiada lagi kedamaian dan ketentraman yang menyelimuti jiwa, yang ada hanya kepongahan dan keangkuhan yang keluar dari sifat manusia itu sendiri. Panas… panas.. dan selalu panas!

Kalau situasi dan kondisi seperti ini terus berlangsung terjadi, bala’ bencana akan turun, karena manusia tidak lagi menjadi hamba, akan tetapi menjadi Tuhan-Tuhan baru dimuka bumi. Dengan menyekutukan Alloh dengan menjagakan amal, menjagakan kebaikan, menjagakan ibadah, menjagakan pemikiran dan intelektualitasnya ! Padahal kita lahir tidak membawa apa-apa, sekarang diberi anugerah seperti yang tiada terhingga, tapi sayang anugerah itu kita sia-siakan, kita campakkan, dengan dengan penuh sifat kepongahan dan sifat keakuan!

Inilah kesalahan fatal dan dosa besar yang kita perbuat, dimana sebagian besar manusia tidak pernah  memikirkan hal  itu.  Dan inilah cikal bakar akar penghancur dunia!

Karena peringatan Alloh sudah jelas!

“Sekiranya di langit dan di bumi (jagad) ini ada tuhan-tuhan (aku) selain Alloh, maka rusaklah jagad ini.” (QS : Al Anbiya’ 21)

Wahai Saudaraku!

Kita koreksi sedalam-dalamnya, adakah penyakit itu didalam hati kita? Kalau ada ayo cepat.. cepat.., berlarilah untuk mencari obat menyembuhkan penyakit itu, sebelum peringatan keras dari Sang Penguasa Alam datang dan sebelum kita dipaksa meneteskan air mata darah!

Wahai Saudaraku!

Tegakahan engkau melihat mayat-mayat bergelimpangan dimuka bumi, dengan adanya bala’ bencana yang sangat dasyat turun memporak-porandakan isi bumi?

Bayangkan apabila yang menjadi korban itu adalah ibu, ayah, kakak, adik yang sangat kau cintai?

Wahai Saudaraku!

Menangislah sebelum kita dipaksa untuk menangis!

Menangislah disaat banyak orang tertawa!

Prihatinlah dengan umat disaat orang-orang sibuk memikirkan dirinya sendiri! Dan

Bertaubatlah, sebelum pintu taubat itu tertutup untuk selama-lamanya!

Ingat!

Orang yang semakin dekat orang dengan Sang Pencipta, semakin manfaat pula ilmu yang dia terima, bukan malah memecah belah persatuan umat.

___________________________________________________________________________

Renungkanlah Wahai Saudaraku!

“Aku” itu Kejam, Pandai Memutarbalikkan Fakta! Siapakah “Ratu Adil” Itu?

Indonesia Ingin Jaya? Hadirkan Tangan-tangan Tuhan!

Pencarianku Menemukan Tuhan yang Hilang

Tuhan, Ternyata Aku Gila!

Tuhan Itu Kejam, Dasar Tasawuf Edan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun