Mohon tunggu...
Sotardugur Parreva
Sotardugur Parreva Mohon Tunggu... -

Leluhurku dari pesisir Danau Toba, Sumatera Utara. Istriku seorang perempuan. Aku ayah seorang putera dan seorang puteri. Kami bermukim di Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tanggapan untuk Artikel "Mencermati Teks Pancasila"

24 Agustus 2017   14:31 Diperbarui: 26 Agustus 2017   15:05 2995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya sependapat dengan @Suta dalam hal, bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa yang cukup rumit, sering menimbulkan ambigu dan mis-interpretasi. Maka, dalam tulisan, penempatan tanda baca sangat mempengaruhi makna yang tertangkap pembaca.

Saya sependapat, bahwa sebagai dasar negara, maka setiap sila dari Pancasila seharusnya tidak menimbulkan mis-interpretasi. Namun, betapa bijaknya apabila tidak mengerti akan sesuatu, setiap orang mencoba mencari pengertian sebelum mempublikasikannya. Sebab, untuk alasan-alasan tertentu, mungkin saja sesuatu yang dipahami di ruang terbatas, menjadi rancu jika dipublikasi.

Contoh, menurut seorang Guru Agama Islam, Nabi Isa a.s. tidak mati disalibkan. Nabi Isa a.s. dalam Agama Islam adalah sosok yang sama dengan Yesus Kristus dalam Agama Kristen. Lalu, seorang penganut Agama Islam, murid dari Guru Agama Islam tersebut, mempublikasikan bahwa Yesus Kristus tidak mati disalibkan. Itu berbeda dari ajaran yang diajarkan oleh Guru Agama Kristen, bahwa Yesus Kristus mati di kayu salib, kemudian dikubur, dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, kemudian naik ke surga. Apabila ajaran Guru Agama Islam tentang ketidakmatian Nabi Isa a.s. yang dipandang sama dengan Yesus Kristus di kayu salib dipublikasikan, di mana terdapat penganut Agama Kristen yang menerima ajaran bahwa Yesus Kristus mati disalibkan, akan menjadi sumber kerancuan.

Yang ingin kusampaikan, apabila tidak benar-benar memahami sesuatu, harap tidak mempublikasikannya. Jika memaksakan diri mempublikasikannya, kemungkinan akan menjadi fitnah, atau kabar bohong, atau apalah yang tidak sesuai dengan hal yang sebenarnya. Teks Pancasila sudah sangat sinkron, bagus, dan sempurna. Selaku orang yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya percaya bahwa pencantuman Pancasila seperti yang tercatat dalam Pembukaan UUD 1945 adalah kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa.

Salam bhinneka tunggal ika.  

Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumusan-rumusan_Pancasila

https://www.slideshare.net/veronicalenore14/sejarah-proses-perumusan-pancasila

https://id.wikipedia.org/wiki/Panitia_Persiapan_Kemerdekaan_Indonesia

https://kbbi.web.id/Tuhan

https://kbbi.web.id/manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun