Mohon tunggu...
Sotardugur Parreva
Sotardugur Parreva Mohon Tunggu... -

Leluhurku dari pesisir Danau Toba, Sumatera Utara. Istriku seorang perempuan. Aku ayah seorang putera dan seorang puteri. Kami bermukim di Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendapatan Per Kapita Negara Berkorelasi Negatif dengan Religiusitas Warga

13 Juni 2017   12:47 Diperbarui: 14 Juni 2017   16:26 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul artikel seperti tercatat di atas bukan simpulan hasil riset yang kulakukan sendiri, melainkan hanya sedikit kumodifikasi dari judul diagram yang kusalin dari Wikipedia Indonesia. Dengan menganggap bahwa informasi yang diberikan oleh media sekelas Wikipedia cukup memadai untuk dipercaya, maka informasi tersebut kusajikan untuk dapat menjadi pengetahuan bersama dari para Kompasianer.

Kisah awal kutemukan diagram itu, begini ceritanya.

Entah mengapa, keinginan menulis artikel bermaterikan agama di Kompasiana sangat menarik perhatianku. Mungkin karena berpikiran bahwa tulisan-tulisan terkait agama di Indonesia akan sangat menarik bagi pembaca, mengingat Indonesia berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila pertama Pancasila. Tidak berlebihan jika menduga bahwa sila pertama Pancasila tersebut diterima sebagai yang paling menjiwai masyarakat Indonesia. Tidak berlebihan juga jika memandang bahwa perhatian masyarakat Indonesia kepada agama sedemikian tinggi, terbukti dari demo berjilid-jilid pada Pilkada DKI 2017 yang baru lalu.

Untuk mempersiapkan bahan tulisan, dengan menjelajahi dunia maya, kuklik agama dan mampir di situsnya Wikipedia berbahasa Indonesia,  Pada bagian artikel situs tersebut, yakni pada sub judul Isudalam Agama, subsub judul Ekonomi, dimuat diagram yang salinannya seperti di bawah judul artikel.

Diagram tersebut adalah hasil penelitian WIN-Gallup International dengan tajuk "Global Index of Religiosity and Atheism"yang dipublikasi 27 Juli 2012 dan diakses oleh Wikipedia Bahasa Indonesia pada tanggal 24 August 2012. Meski diagram tersebut tidak mengikutsertakan NKRI sebagai sampel penelitian, menurut pendapatku, diagram itu bisa dijadikan sebagai acuan dalam menaksir, kira-kira NKRI berada di mana pada bagian diagram tersebut.

Menurut web ini pendapatan per kapita Indonesia sekarang pada kisaran 3.500-an dolar Amerika. Sedangkan tingkat religiusitas Indonesia tidak perlu diragukan. Apabila kondisi tersebut diterjemahkan ke dalam diagram, maka Indonesia menempati kuadran yang tidak beda jauh dari Ghana, Nigeria, Kenya, Kamerun, Sudan Selatan, Afganistan, Irak, Pakistan, yaitu negara-negara yang memiliki tingkat religiusitas 'mumpuni', namun pendapatan per kapitanya terbilang 'prihatin'.

Demikian informasi yang dapat kusajikan, semoga bermanfaat.

Salam bhinneka tunggal ika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun