Candlestick berfungsi menunjukkan perebutan kontrol antara bull (pembeli) dengan bear (penjual) selama jangka waktu yang ditunjukkan candlestick itu. Masing-masing berebutan kontrol atas candlestick yang terlihat melalui batang candlestick (body) dan garis tipis di atas atau bawah candlestick (shadow). Bagian bawah candlestick (intra-session low) menunjukkan bear (penjual) menguasai kontrol atas candlestick dan bagian atas (inter-session high) menunjukkan bull (pembeli) menguasai kontrol atas candlestick.
Semakin dekat posisi close ke atas, maka semakin dekat bull (pembeli) memenangkan perebutan kontrol atas candlestick. Sementara itu semakin dekat posisi close ke bagian bawah menunjukkan bear (penjual) memenangkan perebutan kontrol atas candlestick.
6 Variasi Candlestick
1. Bullish
2. Bearish
3. Indecisive
4. Bullish
5. Bearish
6. Indecisive
Formasi Candlestick Bullish
1. Bullish Hammer
2. Morning Star
Candlestick hijau di pasar yang sedang menurun menandakan bear sedang mendominasi, kemudian candlestick kecil muncul menandakan ketidakmampuan penjual untuk mendorong pasar ke bawah, dan candlestick ketiga memberi tanda bahwa bull (pembeli) telah mendominasi kembali.
3. Morning Doji Star
Body hijau ketika pasar sedang turun mengindikasikan bear (penjual) sedang mendominasi. Kemudian muncul sebuah doji yang mengindikasikan ketidakmampuan seller (penjual) untuk mendorong pasar semakin ke bawah. Candlestick ketiga berwarna merah menandakan kekuatan bull (pembeli).
4. Piercing Line
5. Pola Bullish Engulfing
Bagaimana Cara Trading Dengan Candlestick Bullish?
Semua formasi candlestick di atas adalah konfirmasi dari pembalikan arah tren dan anda harus memperhatikan langkah-langkah berikut ini:
Langkah 1 -- tunggu hingga pola di atas muncul ketika terjadi downtrend. Downtrend yang terjadi ketika harga di bawah 200-MA dari D1 atau H4. Alternatifnya tunggu hingga pola di atas muncul ketika sebuah uptrend mengalami koreksi yang bearish. Dengan kata lain, jika harga di bawah 200-MA dari D1 atau H4, jadi ini adalah downtrend, tetapi saat ini harga sudah berada di atas 200-MA untuk periode yang singkat seperti H1 atau M30.
Langkah 2 -- konfirmasi adanya potensi untuk pembalikan arah tren jika harga mendekati level support utama. Level support ini ditandai dengan garis-garis horizontal melintasi swing highs, atau pivot point garis resistance, atau bahkan level retracement Fibonacci. Kekuatan pola candlestick yang bullish ditentukan oleh kedekatan dengan level support. Jika pola muncul di tengah jarak trading, maka tidak membawah pengaruh yang besar.
Langkah 3 -- konfirmasi adanya pembalikan dari pola candlestick bullish. Penting untuk mengetahui apakah ada sinyal-sinyal kuat bear (candlestick hijau panjang, atau candlestick dengan shadow bawah yang panjang) dan sinyal lemah bull (candlestick merah yang pendek, atau candletick dengan shadow atas yang panjang).
Langkah 4 -konfirmasi pembalikan dengan kondisi oversold menggunakan indikator oversold atau overbought seperti RSI atau Stochastics, atau jika haga berada di luar Bollinger Band bawah
Sinyal entri: beli ketika langkah 1-4 di atas terbukti.
Sinyal exit: pasang stop loss di atas support level bawah berikutnya (swing low, pivot atau fib). Pasang take profit di level support berikutnya (swing low, pivot, atau fib). Alternatifnya pasang stop loss sekitar 50-100 pips, dan pasang take profit sekitar 50-100 pips.
Pola Candlestick Bearish
1. Shooting Star
2. Evening Star
3. Evening Doji Star
4. Pola Dark Cloud
5. Pola High Bearish Engulfing
Bagaimana Cara Trading Dengan Candlestick Bearish?
Semua formasi candlestick di atas adalah konfirmasi dari trend reversal dan anda harus memperhatikan langkah-langkah berikut ini:
Langkah 1 -- tunggu hingga pola di atas muncul ketika terjadi uptrend. Uptrend yang terjadi ketika harga di atas 200-MA dari D1 atau H4. Alternatifnya, tunggu hingga pola di atas muncul ketika sebuah downtrend mengalami koreksi yang bullish. Dengan kata lain, jika harga di bawah 200-MA dari D1 atau H4, jadi ini adalah downtrend, tetapi saat ini harga sudah berada di atas 200-MA untuk periode yang singkat seperti H1 atau M30.
Langkah 2 -- konfirmasi adanya potensi untuk pembalikan arah tren jika harga mendekati level resistance utama. Level resistance ini ditandai dengan garis-garis horizontal melintasi swing highs, atau pivot point garis resistance, atau bahkan level retracement Fibonacci. Kekuatan pola candlestick yang bearish ditentukan oleh kedekatan dengan level resistance. Jika pola muncul di tengah jarak trading, maka tidak membawah pengaruh yang besar.
Langkah 3 -- konfirmasi adanya pembalikan dari pola candlestick bearish. Penting untuk mengetahui apakah ada sinyal-sinyal kuat bear (candlestick hijau panjang, atau candlestick dengan shadow bawah yang panjang) dan sinyal lemah bull (candlestick merah pendek, atau candletick dengan shadow atas yang panjang).
Langkah 4 -- konfirmasi pembalikan dengan kondisi overbought menggunakan indikator overbought atau oversold seperti RSI atau Stochastics, atau jika haga berada di luar Bollinger Band.
Sinyal entri: jual ketika langkah 1-4 di atas terbukti.
Sinyal exit: pasang stop loss di atas level resistance berikutnya (pivot atau fib). Pasang take profit di level support berikutnya (pivot, atau fib). Alternatifnya pasang stop loss sekitar 50-100 pips, dan pasang take profit sekitar 50-100 pips.
Disclaimer
Artikel di atas hanyalah sebagai informasi dan pendidikan saja. Informasi di atas tidak bertujuan untuk dijadikan saran. Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang Anda investasikan. Nilai investasi dapat turun atau naik dan Anda dapat kehilangan pembayaran margin awal Anda. Pastikan Anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat sebelum trading di aplikasi smartphoneHSB Investasi.