Mohon tunggu...
HSB
HSB Mohon Tunggu... Konsultan - Belajar Trading

Memberi edukasi mengenai trading yang baik dan benar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mata Uang Safe Haven Asia, Yen Jepang

4 Mei 2020   11:27 Diperbarui: 4 Mei 2020   11:36 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yen Jepang adalah salah satu dari delapan mata uang yang sering diperdagangkan secara global. Yen Jepang terkenal sebagai mata uang safe haven. Mata uang safe haven berarti mata uang yang diperkirakan akan selalu .

Biasanya lebih banyak trader berpengalaman yang melakukan order Yen Jepang dibandingkan trader pemula karena tingkat kesulitan yang tinggi untuk diprediksikan pergerakkannya dibanding pasangan mata uang lainnya.

Jepang merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar, GDP tertinggi, dan pengekspor terbesar di dunia. Ekonomi Jepang memiliki ukuran yang besar namun pertumbuhan yang rendah karena peristiwa bubble real estate di tahun 1990. 

Peristiwa ini dikenal dengan nama "Lost Decade" atau Dekade yang Hilang. Semenjak itu, pertumbuhan sangat jarang mencapai angka yang tinggi, bahkan sempat menyentuh nol atau angka negatif beberapa kali. Selain itu, ekonomi Jepang juga sering terkena inflasi.

Perekonomian Jepang

Problem lain yang dihadapi Jepang adalah populasi usia muda yang menurun yang disebabkan oleh tingkat fertilitas yang rendah, dan diperparah dengan peraturan yang kurang mendukung imigrasi. 

Padahal sebuah negara membutuhkan populasi muda yang banyak agar negara mendapat penghasilan berupa pajak dari tingkat konsumsi populasi muda yang cenderung lebih tinggi dibanding populasi usia tua. Masalah juga ditambah dengan beberapa bidang industri yang pindah ke negara tetangga, yaitu Korea Selatan dan China.

Namun Jepang memiliki kelebihan yaitu sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi sehingga masih memimpin di bidang industri manufaktur elektronik, kendaraan bermotor, dan komponen teknologi. Semua bidang tersebut memiliki peran besar dalam menyumbang angka ekspor.

Bank of Japan, Bank Sentral Jepang

Bank sentral Jepang adalah Bank of Japan (BoJ). Bank sentral Jepang memiliki misi untuk meningkatkan pertumbuhan dan menimalisir inflasi. Namun masalah utama yang dihadapi Jepang adalah deflasi.

Oleh karena itu bank sentral Jepang mengeluarkan peraturan low rates untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Neraca perdagangan Jepang mempengaruhi peraturan yang dikeluarkan oleh bank sentral Jepang dan nilai tukar kurs.

Jepang memiliki neraca perdagangan surplus yang sangat besar, tetapi masalahnya ada di utang yang besar dan populasi usia muda yang terlalu sedikit. Meskipun Jepang memiliki utang dengan jumlah yang sangat besar, trader masih percaya dengan kemampuan Jepang dalam membayar utang mereka. Yang menyeimbangkan utang Jepang yang besar adalah neraca perdagangan yang surplus. Namun surplus tersebut dibayangi ketat oleh devaluasi Dollar AS dan status "safe haven" Yen Jepang.

Data Ekonomi Jepang Yang Penting

Data ekonomi Jepang yang penting diperhatikan adalah GDP, retail, produksi industri, inflasi, dan neraca perdagangan. Kemudian tingkat pengangguran, tingkat suku bunga, berita-berita terkait yaitu bencana alam, pemilihan umum, peraturan baru, dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun