Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reformasi Satu Pihak

10 Maret 2016   04:51 Diperbarui: 10 Maret 2016   09:53 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya setelah perombakan birokrasi terjadi, perombakan berikutnya yang perlu dipikirkan oleh pemerintah Kabinet Kerja adalah perombakan sistem partai politik dan lembaga politik. Jika partai politik dan lembaga politik tidak melakukan perubahan, cepat atau lambat akan tergilas oleh perubahan itu sendiri. Partai politik dan lembaga politik makin teralienasi dari masyarakat yang telah bisa menerima perubahan lebih cepat dan realistik.

Persaingan perebutan kekuasaan tanpa referensi semangat reformasi tidak akan populer di mata masyarakat pendukung reformasi. Kemenangan yang diperoleh dari tindakan tidak fair dan melawan semangat reformasi bakal tidak punya umur panjang. Kemenangan itu bakal dijungkalkan oleh tindakan tidak fair pula. Mereka akan terkubur oleh lubang yang telah mereka gali sendiri.*** (HBS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun