Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

LGBT- Logika Nggak Boleh Tegak

25 Februari 2016   07:21 Diperbarui: 25 Februari 2016   07:26 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masyarakat awam adalah masa mengambang yang diperebutkan keterpihakan dan suaranya oleh pemegang kekuasaan dan para oposisi dalam merebut kekuasaan. Masyarakat awam yang punya logika tidak memihak partai politik adalah sasaran para pemeluk logika menyimpang. Masyarakat awam yang terkena dampak pembenahan birokrasi dan pemerintahan berusaha digiring logikanya agar mendukung logika kelompok masing-masing. Masyarakat mengambang ini tidak diketahui secara pasti prosentase jumlahnya dari total populasi. Mereka adalah golongan yang punya logika bagai kertas putih yang kosong. Mereka adalah para golput. Para golput ini lebih banyak menunggu dan memperhatikan. Syukur kalau bisa sabar menunggu prosesnya yang tidak singkat. Mereka butuh pembuktian kelurusan logika. Begitu mereka menemukan pembuktian itu, bisa menjadi pendobrak segala kemacetan. Daya dorongnya bisa amat luar biasa. Bagai gulungan ombak yang bakal menerjang siapa saja yang bengkok logikanya.***(HBS) 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun