Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arti Pilpres bagi Warga Indonesia di Luar Negeri

24 Mei 2014   14:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang paling membuat terusiknya pemikiran penulis adalah terciptanya keadaan-keadaan yang sepertinya secara alamiah menggiring pada terciptanya tatanan baru bagi Indonesia. Sebuah kekuatan alam - yang secara pelan tanpa disadari banyak orang, mengarahkan masyarakat Indonesia ke era baru kehidupan bernegara bangsa Indonesia. Segala sesuatu yang terjadi secara bersama-sama seolah mengikuti skenario alam yang memang diciptakan bagi perubahan di Indonesia. Begitu menurut pemikiran penulis.

Ada tiga hal yang menurut penulis cukup mengesankan dengan apa yang terjadi di Indonesia dan mungkin akan menentukan jalannya kehidupan bernegara dan berpolitik di Indonesia di masa depan. Yakni reformasi yang mematangkan wacana masyarakat, perubahan corak koalisi politik dan cairnya dukungan militer dalam politik.

Reformasi

Dalam era reformasi telah kita kenyam kebebasan dalam bentuknya yang mendekati keliaran tanpa pagar. Kita sudah mengalami bebasnya perdagangan film porno yang waktu itu pernah dipasarkan secara terbuka di pinggir-pinggir jalan. Tak ada negara di manapun yang menjual dvd dan vcd porno demikian terbuka di depan umum sebagaimana terjadi di Indonesia. Diikuti oleh kasus-kasus video porno menyeruak yang dilakukan bintang film, pejabat dan mahasiswa. Hingga anak SMP juga bikin video porno. Anak SMP jadi mucikari. Penelitian yang menyebut bahwa banyak pelajar SMP sudah tak perawan dan seterusnya. Moralitas seks seolah tak terbendung dan liar.

Kebebasan mengemukakan pendapat sudah sampai sedemikian rupa hingga batas-batas yang tidak masuk akal bagi negara-negara liberal sekalipun. Kebebasan ekspresi keagamaan demikian juga. Kerusuhan sosial berbasis agama terjadi di banyak tempat. Ekspresi yang bersifat SARA meski dilarang, tapi demikian bebas berkeliaran di internet. Korupsi sudah pada level hingga orang sudah tidak merasa malu lagi melakukan dengan terbuka.

Dan banyak lagi aspek kehidupan yang semuanya telah mengerucut dalam pemahaman kehidupan berdemokrasi. Masyarakat Indonesia sudah mengecap dan merasakan bagaimana kehidupan demokrasi dalam bentuknya yang paling liar. Budaya masyarakat sudah mengarah pada budaya ngerti dewe tanpa campur tangan pemerintah. Dan kini saatnya untuk direm lajunya. Keadaan yang sudah matang ini harus segera dimanfaatkan sebelum membusuk. Dan pilpres tahun ini adalah saatnya untuk memetik buah demokrasi yang matang itu. Tidak bisa dielakkan bahwa pemerintahan yang akan datang harus berterimakasih pada pemerintahan SBY yang telah mematangkan keadaan selama ini.

Koalisi Politik

Dalam sejarah perpolitikan modern di Indonesia, belum pernah terjadi koalisi politik berjalan demikian cair. Partai politik meluber karena dukungan masing-masing simpatisan politik berbeda karena alasan masing-masing pribadi. Pada masa Orba, simpatisan politik lebih banyak berdasar pada keterpaksaan. Aspirasi politik menyelaraskan dengan korps kerja dan bukan melulu atas pilihan pribadi. Pegawai negeri harus ikut Golkar untuk sekedar contoh.

Koalisi politik yang dimotori PDIP kini lebih cair dan menyerahkan pada masing-masing individu untuk mengikuti aspirasi politiknya. Koalisi ramping lawan koalisi gendut, itu istilah yang kini populer. Suatu koalisi yang tidak pakai iming-iming bagi-bagi kursi jabatan. Koalisi berdasar pada profesionalisme, kualitas dan aspirasi. Koalisi yang memungkinkan relatif lebih mudah dibina untuk menemukan kesepakatan. Ramping dan punya daya tembus yang meruncing.

Koalisi tanpa syarat yang ditawarkan PDIP ini membawa angin segar pada kehidupuan politik dan bernegara di Indonesia. Sebuah terobosan baru yang patut dicatat dalam sejarah politik Indonesia. Koalisi yang mendorong orang untuk keluar dari tradisi lama yang sudah melembaga mengungkungnya. Koalisi yang memberi kesempatan orang untuk mengekspresikan aspirasi politik pribadinya dengan lebih leluasa.

Dengan terpecah-pecahnya partai Golkar - partai yang selama tiga puluh tahun mendominasi kehidupan politik di Indonesia, mengisyaratkan akan terjadinya kebebasan individu dalam mengekspresikan aspirasi politiknya dalam memilih sebuah partai politik yang dianggap bisa menampungnya. Tidak saja Golkar, tapi juga partai-partai politik lainnya mengalami perpecahan pendukungnya. Primordialisme kepartaian mulai terkikis pelan-pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun