Mohon tunggu...
Herry B Sancoko
Herry B Sancoko Mohon Tunggu... Penulis - Alumnus UGM, tinggal di Sydney

Hidup tak lebih dari kumpulan pengalaman-pengalaman yang membuat kita seperti kita saat ini. Yuk, kita tukar pengalaman saling nambah koleksi biar hidup makin nikmat.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Suara Tanpa Arti Kuberi Buat Jokowi

14 Juni 2014   18:39 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:45 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14027205032047638678

Dalam pilpres kali ini sedikit banyak kulihat potret diri pada Jokowi. Prestasi dicapai karena usaha diri tanpa koneksi. Kau buktikan bahwa kemampuan diri bisa mengantar pada puncak prestasi. Mulai hidup dari pinggir kali dan digusur oleh persaingan tanpa henti. Kau tapaki prestasi dengan hati-hati dan selalu mawas diri.

Kau hargai kompetensi, aspirasi, dedikasi diri tanpa koneksi atau basa-basi. Kau membuka jalan bagi orang lain yang mau bekerja keras secara terbuka tanpa upeti. Kau nilai orang berdasar prestasi. Bukan karena penampakan diri dan pandai menjilat ludah sendiri.

Akankah kuberikan suaraku yang mungkin tanpa arti ini?

Suaraku tak akan membantumu memperoleh kesempatan lebih baik dan kemenangan diri. Aku sadar suaraku hanya setitik tanpa arti. Maka suaraku akan kuberikan sepenuh hati. Aku akan mencobanya untuk memberi arti. Karena begitu kecilnya, nilainya amat tinggi bagi diri.

Aku tidak peduli apakah nanti kau bisa rubah keadaan menjadi lebih baik menuju Indonesia mandiri, berdikari dan berjati diri. Aku hanya tahu bahwa kini ada orang yang mewakili dan pantas kuberi. Aku merasa dekat dan terwakili. Tidak membuatkku takut untuk menyapa dan mengajakmu ngomong dari hati ke hati.

Aku yakin kau mengerti keputusanku ini. Aku yakin akan kau hargai. Karena kau juga pernah menjadi orang tanpa arti. Hidup di pinggir kali, jauh dari kekuasan, miskin materi dan koneksi. Prestasi hidup dan anugerah adalah hasil dari usaha tempaan diri. Jatuh bangun lagi. Hancur bangun lagi. Digembleng tanpa henti. Kau pasti tak sia-siakan kesempatan untuk membangun negeri. Karena kuyakin kau tahu betul bagaimana rasanya hidup tanpa peranan berarti di negeri sendiri.*** (HBS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun