Demikian pula hal-hal lain. Semisal pohon-pohon, aliran air, dan langit yang mendung, mereka punya sejuta tafsir pada jutaan kepala.
Dan "perbedaan tafsir ini berulang di mana saja."
/3/
Suatu hari tiba-tiba saja perempuan itu ingin membaca setiap buku yang digenggamnya dari halaman terakhir dan membayangkan orang-orang yang bangkit dari kematian, berakhir dengan kelahiran.
Tahu berakhir dengan ketidaktahuan. Tidak ada kenangan. Tidak ada penyesalan. Kebahagiaan-kebahagiaan dan kesialan-kesialan menjadi ketiadaan. Balita mengajari orang-orang dewasa tentang cara melupakan. Orang-orang tahu kapan akan dikirimkan ke rahim ibu, menjadi benih dan hilang.
Keterangan:
*Puisi di atas terinspirasi dari tulisan Alan Lightman yang dikutip dan diinterpretasi ulang dari bukunya, Einstein's Dreams (KPG, 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H