Assalamu'alaikum, Apa kabar Sobat? Semoga semuanya baik-baik saja.Â
Pernahkah mengalami kondisi seperti ini? Tiba-tiba saja ada rasa tidak enak, sedikit menyesak di dada. Melamun, benar-benar kosong. Ada memang yang hendak diceritakan, tetapi entah kenapa begitu sulit keluar.Â
Perasaan semua sudah pada tempatnya, artinya seharian tidak ada yang buruk atau salah yang telah dilakukan. Kali ini saya ingin mempraktikkan resep Om Jay, tulis saja. Saya pikir benar, jangan biarkan pikiran negatif menguasai. Cepat tulis, setidaknya seperti tips yang diberikan Bu Kanjeng, biar plong!
'Kenapa masih diam? Apa yang kau pikirkan? Apa yang membuatmu gelisah?' Tiba-tiba kudengar suara yang sangat ak.rab
'Ah...enggak, aku sudah melakukan yang terbaik yang bisa  kulakukan. Aku hanya melakukan sebagaimana yang kutahu, dari belajar, dari membaca, dari mendengar, dan dari melihat. Apanya yang salah?' Bisik hati yang lain bermaksud meredakan gundah.
'Ya sudah, cepat segera lakukan yang lain! Kau tak perlu pikirkan bagaimana orang lain mengomentarimu. Mereka hanya memotret. Asal kau sudah yakin sudah melakukan yang benar, biarkan Allah yang menentukan takdirnya!'
'Tapi mereka menganggapku berlebihan!'
'Ah, itu hanya perasaanmu. Yang penting kamu telah melakukan sebagaimana yang diminta dan kau pahami dari pengetahuan yang kau peroleh!'
'Tentu saja. Aku tidak mungkin melakukan melebihi kapasitasku.'
'Bagus! Apalagi?!'
'Boleh tidak aku menyampaikan yang berkaitan?'
'Tentu saja boleh. Katanya sebagai manusia kita tidak boleh pelit dengan ilmu. Kamu sudah benar menyampaikan yang kau tahu. Kamu tidak bermaksud menggurui, kan?'
'Inama'amalu biniat. Kau kan sangat mengenalku. Pada muridku saja aku menyebut mereka teman. Mereka bebas menyampaikan apa pun padaku. Termasuk mengkritikku. Kami biasa bercanda.'
'Ya, aku cukup mengenalmu. Kadang memang orang begitu, mengatakan tapi sulit mengamalkan. Kadang kita salah memahami, karena yang nampak berbeda dengan yang di dalam.'
'Atau jangan-jangan aku yang tidak bisa memahami mereka?'
'Gunakan pikiranmu, jangan perasaanmu! Lakukan yang terbaik. Penilaian kita tentang orang lain juga belum tentu benar.'
'Oke...oke.'
'Sekarang istirahat dulu. Besok kerja lagi. Pikiran harus fresh.'
Benar juga, perdebatan hati yang dituangkan membuat dada kembali longgar. Plong.
Alhamdulillah, sehari ini cerah. Seperti juga pikiran yang cerah, karena tugas dan kewajiban telah saya kerjakan sebaik yang mampu saya kerjakan. 'Terima kasih Ya, Allah. Tanpa pertolongan-Mu, dan Penyertaan-Mu di setiap langkahku, tidak mungkin aku bisa melakukan apa pun sebagaimana Engkau ajarkan.'
Salam Literasi. Wassalamu'alaikum,