Mohon tunggu...
Ruslan H
Ruslan H Mohon Tunggu... -

Technology Enthusiast, sms : 0881-136-5932

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arcandra Korban Terbaru Kutukan Masela

6 September 2016   09:42 Diperbarui: 6 September 2016   09:52 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blok Masela (sumber: sindonews.net)

Langkah ESDM  tidak semuanya disetujui masyarakat maupun pejabat institusi terkait. Setidaknya SKK Migas pernah mengatakan tidak akan menyerahkan uang negara begitu saja. Saya kira inilah hambatan ESDM untuk bisa secepatnya meneruskan proyek Gas Masela.  ESDM harus menyingkirkan penghalang. Karena itulah muncul perlawanan pihak pihak tertentu yang berakibat munculnya dokumen paspor Amerika milik Arcandra. Langkah penyingkiran terhenti karena dicopot nya Arcandra. Ini adalah bagian dari tarik menarik para pejabat yang berurusan dengan blok Masela.

Kontraktor meminta agar IRR atraktif. Disebutkan IRR harus  15%. Kalau Indonesia seperti kerbau dicocok hidung nurut saja, maka kerugian yang dialami Indonesia akan sangat besar. Model cashflow nya akan dibuat menguntungkan kontraktor sangat banyak. Sedangkan bagi Indonesia akan mengalami kerugian. Angka IRR ini adalah berdasar mekanisme pasar, untuk proyek natural gas sebesar 12%. Dengan menyetujui angka 15% sama saja korupsi untuk menguntungkan pihak lain. Uang negara akan bocor sangat banyak. Tentu saja ini bisa direka -reka payung hukumnya agar korupsi ini bisa menjadi legal.

Tindak lanjut yang dipamerkan untuk menunjukkan bahwa Masela sedang maju progress nya adalah cuma buat menyenangkan masyarakat. Dibalik itu yang disembunyikan adalah berbagai keruwetan masalah. Bagi ESDM cara sederhana adalah tutup mata dan menyetujui T&C baru yang diajukan kontraktor.  Dengan cara ini maka kontraktor akan untung besar sedangkan Indonesia akan mengalami kerugian besar. Kerugian yang dialami Indonesia ini tidak terlihat gamblang di mata masyarakat awam. Namun jika dilakukan analisa keekonomian secara mendetail maka akan terlihat kerugian ini.  Perubahan skema LNG plant di tengah jalan ini membuka peluang untuk para oportunis untuk mengambil keuntungan pribadi.  Tidaklah mengherankan posisi menteri ESDM ini menjadi rebutan partai politik untuk mendudukkan kader nya. Posisi ini rawan untuk diisi oleh orang yang diplot untuk bisa disetir menjalankan strategi buruk. Dalam perebutan posisi strategis ini akan digunakan cara cara apapun untuk saling menjegal. Pengungkapan kepemilikan Paspor Amerika dari Arcandra adalah salah satu taktik untuk menjegal.

Korban kutukan Masela belum tentu berakhir di Arcandra. Dengan potensi negara dirugikan seperti dijabarkan di atas,  maka keputusan deal dengan kontraktor harus dilaksanakan dengan cermat. Kalau Jokowi tidak hati hati kutukan Masela ini akhirnya akan menerkam dia sendiri. Mudah mudahan langkah Jokowi untuk Masela ini selanjutnya dilaksanakan dengan penuh kehati hatian.

---

Catatan: gambar diambil dari sindonews.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun