Mohon tunggu...
Ruslan H
Ruslan H Mohon Tunggu... -

Technology Enthusiast, sms : 0881-136-5932

Selanjutnya

Tutup

Politik

Medan Perang Lanjutan : Teori Konspirasi

29 Januari 2016   14:41 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:04 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber : metrotv"][/caption]

Dalam setiap terjadinya peristiwa besar menghebohkan di dunia ini selalu muncul kesempatan bagi orang untuk melemparkan teori konspirasi kepada khalayak. Hal ini sudah menjadi kebiasaan di seluruh dunia jauh sebelum munculnya internet da social media. Teori konspirasi ini kalau dibaca kadang kadang ada yang mendekati kenyataan seperti di novel novel laris. Beberapa teori konspirasi menimbulkan kelucuan karena muskilnya.

Tidak terkecuali dengan bom sarinah tgl 14/1 kemarin. Bermunculan teori konspirasi dengan argumen abal abal dan ilmu cocokologi. Tujuan dari teori konspirasi ini bermacam macam. Dari yang iseng iseng sampai yang kelas berat seperti menjatuhkan pemerintahan Jokowi. Tersebar teori konspirasi dengan isu sbb:
1. Pengalihan isu divestasi saham Freeport
2. Pengalihan isu diperiksanya Setya Novanto
3. Pengalihan isu ditangkapnya DWP oleh KPK

Teori konspirasi pasca serangan Sarinah ini terindikasi satu paket dengan teror terhadap Indonesia. Jadi tidaklah heran jika dunia medsos dibombardir dengan skenario bohong yang tujuannya untuk menjatukan pemerintahan. Idenya adalah membuat noise di dunia maya sehingga masyarakat mengalami kebingungan dalam mencerna tentang apa yang terjadi. Ini adalah pertempuran di dunia maya. Para pemberontak melemparkan opini opini yang menyesatkan. Diharapkan masyarakat yang membaca opini tersebut akan mengalami kebingungan.

Teori konspirasi yang dilemparkan oleh pemberontak ini sebetulnya kualitas rendahan. Logika ceritanya bertentangan dengan common sense. Mereka cepat2 melemparkan opini teori konspirasi karena timingnya. Makanya logika teori konspirasinya terasa ngawur. Mungkin dianggap tidak apa apa ngawur. Masyarakat yang menelannya juga tidak semua pintar. Yang penting bisa menghasut masyarakat banyak.

Teori konspirasi ini analoginya seperti kita melihat gulungan awan di atas langit. Bentuk awan itu adalah random. Ketika kita dalam suatu imaginasi menghubung hubungkan awan awan itu, maka bisa terbentuk gambar manusia tidur, sapi atau ular naga. Semau pikiran kita untuk menghubungkannya. Dalam teori konspirasi ini kita menghubung hubungkan kejadian kejadian yang mungkin waktunya berdekatan. Tergantung imajinasi kita, maka akan terciptalah jalan cerita yang kita inginkan. Kalau perlu fakta kita bengkokkan supaya pas dengan jalan cerita yang kita inginkan.

Masyarakat menyukai teori konspirasi karena seperti menggabung gabungkan kepingan puzzle dan mengksplorasi suatu struktur baru. Membaca teori konspirasi seakan mendapatkan pengetahuan baru yang memuaskan, tidak peduli apakah teori tersebut sebenarnya credible atau terlihat ngawur. Dalam jaman internet sekarang ini cerita konspirasi membuat jari tergerak untuk menekan tombol share sehingga cerita mudah menyebar secara viral.
Sifat viral dari teori konspirasi ini sangat disukai oleh orang orang yang mempunyai agenda tertentu, misalnya menjatuhkan pemerintahan. Dalam waktu singkat kebohongan yang dipaparkan dalam teori konspirasi ini akan menyebar ke masyarakat luas. Inilah salah satu hal yang diharapkan pembuat teori konspirasi.

Teori konspirasi juga digunakan untuk melindungi institusi dari tercemar nama buruk. Ketika terjadi peledakan bom pada event marathon di Boston tahun 2013, maka di Indonesia dalam waktu singkat sudah muncul berbagai teori konspirasi. Saat itu pelaku masih dikejar oleh aparat hukum Amerika, jadi masih belum ada kejeelasan pelakunya. Teori konspirasi bikinan Indonesia ini juga kelas ecek ecek, sekedar membuat noise saja.

Teori konspirasi paling top adalah runtuhnya menara kembar WTC pada 11 September 2001. Penjelasan resmi pemerintah Amerika dibantah dengan teori konspirasi. Untuk membuat teori konspirasi ini, pertama harus ditemukan keanehan dalam suatu kejadian. Yang bisa dijadikan titik awal kejadian aneh adalah runtuhnya gedung WTC-7 di ground zero dekat dua menara kembar yang siangnya sudah runtuh. WTC-7 ini terbakar lalu runtuh tanpa ditabrak pesawat seperti North & South Tower.

Magnitudo peristiwa yang sangat besar ini membuat orang tertarik untuk menciptakan teori konspirasi. Teori konspirasi WTC beramgkat dari hipotesa yang salah. Dikiranya gedung terbakar tidak bisa ambruk karena tidak pernah ada kejadian gedung terbakar ambruk. Padahal hipotesa ini salah. Banyak bangunan terbakar ambruk. Orang yang pernah membuat disain bangunan pasti mengetahui kalau kekuatan baja itu menurun seiring dengan naiknya temperatur,

Tujuan teori konspirasi untuk menciptakan kebingungan di masyarakat, supaya akhirnya tidak percaya kepada pemerintah. Jika masyarakat sudah berhasil dipengaruhi supaya tidak percaya kepada pemerintah, maka langkah selanjutnya untuk merongrong pemerintahan akan lebih mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun